Rabu 03 Oct 2012 17:40 WIB

'Produksi KRL Commuter Line Kurang'

Rep: Indah Wulandari/ Red: Fernan Rahadi
  Rangkaian gerbong kereta api listrik (KRL) khusus wanita memasuki Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, Senin (1/10).   (Aditya Pradana Putra/Republika)
Rangkaian gerbong kereta api listrik (KRL) khusus wanita memasuki Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, Senin (1/10). (Aditya Pradana Putra/Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  --  Kebutuhan terhadap KRL Commuter Line diprediksi akan terus meningkat. Tahun ini, kebutuhan akan KRL Commuter Line mencapai 180 unit. Sedangkan berdasarkan data Kementerian Perindustrian, PT Industri Kereta Api Indonesia (INKA) hanya mampu memproduksi 40 KRL Commuter Line per tahun.

 

“Berarti ada sekitar 140 unit KRL yang sampai saat ini belum terpenuhi,” kata Wakil Ketua Fraksi PKS Bidang Ekonomi, Keuangan, Industri dan Teknologi (Ekuintek), Sohibul Iman, di Jakarta, Rabu (3/10).

PT Industri Kereta Api Indonesia (INKA) memiliki kapasitas produksi 475 unit dengan rincian: lokomotif 15 unit per tahun, KRL dan KRD (Kereta Rel Diesel) 40 unit per tahun, kereta api penumpang 120 unit per tahun, dan kereta api barang 300 unit per tahun.

“Kami mengapresiasi upaya PT INKA untuk terus memenuhi kebutuhan kereta api kita, namun akan lebih baik jika produktivitasnya ditingkatkan,” ujar Iman.

Sohibul Iman mengatakan bahwa kebutuhan akan KRL Commuter Line akan terus meningkat seiring dengan program pemerintah untuk menjadikan kereta api sebagai moda angkutan massal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement