Rabu 03 Oct 2012 16:56 WIB

Tim Foke: Jokowi-Ahok Bukan Malaikat

Rep: Ira Sasmita/ Red: Hafidz Muftisany
Foke-Nara
Foke-Nara

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meskipun telah mengakui kemenangan pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama (Jokowi-Ahok), tim Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli (Foke-Nara) tidak serta merta berhenti mengkritisi rivalnya itu.

"Pasangan nomor 3 bukanlah pasangan malaikat. Yang tak luput dari pelanggaran dan kesalahan selama Pemilukada DKI berlangsung," ungkap Andi Syafrani, anggota tim advokasi Foke-Nara, di Jakarta, Rabu (3/10).

Dia memaparkan beberapa kesalahan dan pelanggaran yang dilakukan pasangan Jokowi-Ahok serta tim nya selama Pemilukada berjalan. Diantaranya, dalam tahapan pendaftaran dan verifikasi pasangan calon ke KPU DKI. Disebutkannya, Jokowi tidak mengisi formulir BB.KWK-KPU.Partai Politik.

"Itu merupakan formulir syarat dikenal oleh masyarakat. Harusnya tanpa formulir itu tidak bisa diverifikasi. Itu saja sudah kesalahan besar. Saat kami ketahui, sudah kadaluarsa untuk dilaporkan, sudah lebih dari 90 hari," jelasnya.

Selain itu, tim Jokowi-Ahok, menurut Andi, diduga melakukan praktik politik kotor. Seperti adanya joki yang menggunakan surat panggilan orang lain pada hari pemungutan suara.

Sementara itu, sekretaris tim pemenangan Foke-Nara, Budi Siswanto, menyampaikan bahwa mereka tetap akan mengawal proses demokrasi di Jakarta. Sebagaimana dipesankan oleh pasangan Foke-Nara.

"Kajian kualitatif dan kuantitatif di lapangan itu cukup kuat. Namun ada pertimbangan moral dari Pak Fauzi dan Pak Nachrowi. Yang dengan legowo menerima hasil Pemilukada yang telah diputuskan KPU DKI," ujarnya.

Pemaparan tentang hasil temuan tim Foke-Nara atas indikasi kecurangan rivalnya, ditegaskan Budi, tidak bermaksud menghambat pelantikan gubernur terpilih. "Ini sebagai pendidikan politik bagi warga Jakarta. Karena kemenangan Pemilukada DKI, merupakan kemenangan warga Jakarta," ucapnya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement