REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Saat ini material vulkanik sisa erupsi 2010 yang terdapat di puncak dan lereng Gunung Merapi masih berkisar 80 juta meter kubik. Sehingga, potensi banjir lahar dingin pada musim hujan masih tinggi.
"Pada erupsi Gunung Merapi 2010, jumlah material yang dikeluarkan diperkirakan mencapai 130 juta meter kubik. Jumlah tersebut terus berkurang karena terbawa aliran air pada musim hujan lalu," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian Yogyakarta, Subandrio, Rabu.
Dari 80 juta meter kubik material yang masih berada di puncak dan lereng, sebanyak 50 persen terdapat di sektor selatan tenggara. Sekitar 50 persen berada di sektor barat.
"Dari jumlah tersebut, tidak berpotensi longsor semua. Hanya sebagian saja," paparnya.
Ia mengatakan potensi ancaman lahar dingin masih cukup besar jika melihat volume material di lereng dan puncak Merapi tersebut. Ancaman lahar dingin masih bisa terjadi di semua aliran sungai yang berhulu di Gunung Merapi.
"Namun, besar kecilnya potensi itu tetap tergantung dari intensitas curah hujan pada musim penghujan tahun ini," tukasnya.