Rabu 03 Oct 2012 00:46 WIB

Energi Terbarukan Genjot Elektrifikasi NTT

Rep: mutia ramadhani/ Red: Taufik Rachman
PLTS (ilustrasi).
Foto: Blogspot.com
PLTS (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,KUPANG - Tingkat ketersediaan listrik atau rasio elektrifikasi di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) masih 46 persen. Artinya, belum separuh dari penduduk NTT menikmati terang benderangnya listrik.

Jika hanya berharap pada proyek jaringan kelistrikan, rasanya tak mungkin. Itu mahal secara investasi. Seperti diketahui, investasi listrik bersifat padat modal yang berarti potensial di wilayah padat penduduk, seperti Jawa. Sedangkan wilayah NTT terdiri dari banyak pulau kecil, namun tak disertai sebaran penduduk yang merata.

Tak ada cara lain kecuali mengoptimalkan pemanfaatan energi terbarukan, seperti tenaga surya, mini dan mikro hidro, uap dan panas bumi, serta angin. "Energi terbarukan akan menggenjot rasio elektrifikasi NTT dari 46 persen menjadi 62 persen akhir tahun ini," kata  General Manajer PLN Wilayah NTT, Richard Safkaur, kepada Republika, Selasa (2/10).

Energi surya menjadi andalan NTT sebab delapan dari 12 bulan dalam setahun, NTT pasti dilanda musim panas dan kemarau. Ada enam lokasi di NTT yang saat ini tengah membangun pembangkit listrik tenaga surya. Richard menyatakan minimal satu lokasi di antaranya akan diresmikan akhir tahun ini.

Lokasi tersebut adalah PLTS Alor. Pembangkit ini berpotensi menyimpan tenaga listrik 150 - 250 kilo watt peak (KWP). PLTS Rote, hingga awal 2013, akan mengoperasikan tiga lokasi baru. Daya terpasangnya lima hingga enam MW. Jumlah pelanggan PLTS di Rote mencapai 23.326 orang dengan komposisi dominan rumah tangga.

Pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Ulumbu Unit I sudah beroperasi dengan kapasitas 2x2,5 mega watt (MW) di Flores Barat. Berikutnya PLTP Mataloko akan menghubungkan wilayah Ruteng, Borong, dan Bajawa dengan kapasitas 1,8 MW. Pada 2014, Pulau Sumba akan diresmikan menjadi ikon energi terbarukan atau nonfosil fuel issland. Pulau Sumba akan menjadi pulau yang menyiapkan energi tanpa bahan bakar solar.

Sepanjang semester I 2012, realisasi penjualan listrik PLN meningkat 10,2 persen dari tahun lalu.  Direktur Utama PLN, Nur Pamudji, sebelumnya memaparkan penjualan tenaga listrik separuh pertama tahun ini mencapai 84,74 tera watt hour (TWh).

"Jumlah pelanggannya melampaui target, yaitu 1,87 juta pelanggan dari target 1,22 juta pelanggan," kata Nur. Jumlah total pelanggan PLN saat ini sekitar 47,5 juta orang. Sebesar 12,6 persen atau enam juta pelanggan di antaranya adalah pelanggan listrik pintar (prabayar).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement