REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Eksploitasi perkebunan sawit milik salah satu perusahaan di Kabupaten Bungo, Jambi, dinilai akan mengancam ekosistem kawasan Bukit Panjang Rantau Bayur (Bujang Raba) di daerah itu.

"Tidak hanya mengancam kelestarian ekosistem Bujang Raba, namun juga mata pencaharian masyarakat di desa-desa sekitar," ujar Koordinator Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi, Desrizal Alira, di Muarabungo, Kabupaten Bungo, Selasa.

Desrizal mengatakan KKI Warsi Jambi melakukan pendampingan bagi beberapa warga desa di sekitar kawasan Bujang Raba. Pendampingan itu, kata dia, bukan hanya advokasi hak-hak masyarakat di sekitar kawasan hutan. Itu khususnya karena keberadaan perkebunan sawit yang tengah melakukan perluasan mencapai 24 ribu hektare.

"Namun, kami juga berupaya melakukan pendampingan bagaimana masyarakat di sekitar kawasan hutan bisa berkembang secara ekonomi tanpa harus merusak ekosistem hutan yang ada," katanya.

Dia mengatakan keberadaan pengembangan perusahaan sawit di daerah itu sangat mengancam ekosistem Bujang Raba. "Upaya pembukaan lahan dengan membabat habis kawasan hutan ke depan akan membahayakan ekologi, satwa hutan maupun desa desa di sini. Belum lagi konflik sosial yang ditimbulkan akibat sebagian lahan kebun sawit warga juga dicaplok perusahaan sawit," katanya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika