REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang anggota geng kapak tewas diterjang timah panas polisi. Petugas terpaksa menembak mati pelaku karena melarikan diri usai menodong pengendara mobil di Jalan Tubagus Angke, Kelurahan Wijaya, Kecamatan Tanjung Duren, Jakarta Barat, Senin (1/10) malam.
Polisi melepaskan tembakan karena pelaku kabur, dan tak mengindahkan peringatan. Pelaku tewas seketika karena peluru polisi menembus bagian dada. "Petugas sudah memberikan tembakan peringatan. Tapi korban tetap kabur," kata Kapolsek Tanjung Duren, Komisaris Dwi Indra Lesmana, Selasa (2/10).
Dwi menjelaskan peristiwa terjadi sekitar pukul 18.30 WIB. Saat itu, kata dia, kondisi lalu lintas di Jalan Tubagus Angke tengah macet. Tiba-tiba, ada enam pelaku bersenjata kapak mendekati mobil Avanza bernopol B 8542 AJ yang dikendarai Mansyur Naibaho. Aksi itu diketahui petugas yang berpatroli, Aiptu Johan Tambing.
Petugas Polsek Metro Tanjung Duren itu mendapati para pelaku merampas dua unit telepon seluler (ponsel) milik korban. Pelaku pun menodong dengan menggunakan sebilah kapak yang dibawanya. "Petugas langsung memberi peringatan, dan mencoba menangkap para pelaku," ujar Dwi.
Petugas kemudian mengejar pelaku sambil memberikan tembakan peringatan hingga akhirnya para pelaku lari berhamburan. Namun, sambung Dwi, tembakan peringatan itu tidak diindahkan pelaku. Walhasil petugas mengarahkan tembakan ke arah pelaku, dan satu di antaranya tersungkur ke tanah.
Satu pelaku yang belum diketahui identitasnya itu pun ditangkap. Namun nahas, akibat peluru bersarang di dadanya, pelaku langsung tewas seketika.
Menurut Dwi, petugas sempat membawa pelaku yang tersungkur ke rumah sakit terdekat, namun nyawanya tetap tak mampu ditolong. Dari tangan pelaku, polisi menyita sebilah kapak besi bergagang kayu di lokasi kejadian.
Dwi belum bisa memastikan para pelaku merupakan jaringan kapak merah. Saat ini, polisi tengah mengembangkan penyelidikan kepada lima pelaku yang kabur. "Kami masih memburu para pelaku yang buron," ujarnya.
Lebih lanjut Dwi mengatakan peristiwa penodongan dengan menggunakan kapak di wilayah hukum Tanjung Duren baru sekali ini terjadi. Karenanya, aparat kepolisian setempat bakal meningkatkan pengawasan agar peristiwa itu tidak kembali terulang. "Penjagaan kami perketat," tegas Dwi mengakhiri.