REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo menganggap bodoh para koruptor yang telah merusak perjalanan hidup diri sendiri dan masyarakat.
"Hidup cuma satu kali saja kok korupsi. Itu bodoh," kata Bibit dalam bahasa Jawa ketika menjadi pembicara utama dalam seminar yang diadakan Kelompok Diskusi Wartawan (KDW) di Semarang, Selasa.
Bibit dalam berbagai kesempatan menegaskan bahwa dirinya adalah gubernur yang dipilih rakyat, bukan gubernur partai sehingga apa pun yang dilakukan selalu demi kepentingan masyarakat Jawa Tengah.
Menurut dia, paling tidak ada empat "er" yang wajib dimiliki calon pemimpin Jateng, yakni "pinter"(pintar), "bener" (benar), "pener" (tepat), dan "kober" (menyempatkan diri).
Syarat dasar tersebut, kata mantan Pangkostrad itu, untuk menjawab besarnya tantangan Jawa Tengah yang saat ini dihuni sekitar 38,5 juta jiwa.
Kalau calon (gubernur) tidak menguasai geografi, demografi, dan kondisi sosial Jawa Tengah, katanya, visi apa yang mau digagas untuk membangun Jateng.
Menurut dia, sebenarnya Indonesia, termasuk Jawa Tengah, cukup fokus di dua sektor utama, yakni agraris dan maritim karena di kedua sektor inilah bangsa ini memiliki sumber daya dan keunggulan.
"Kalau mau membangun industri pesawat atau mobil, kita sudah tertinggal jauh. Bangunlah industri untuk memodernisasi alat dan mesin pertanian," kata Bibit yang pada Pilgub Jateng 2008 diusung oleh PDI Perjuangan.