REPUBLIKA.CO.ID,BAKAUHENI -- Koordinator Tim SAR gabungan Saidar R Jaya, di Bakauheni, Lampung Selatan, Sabtu (29/9) memperkirakan posisi bangkai Kapal Motor Penumpang (KMP) Bahuga Jaya terus bergeser dari titik awal tenggelam di perairan Selat Sunda sejak tiga hari lalu. "Kami yakin bergeser, karena arus bawah laut sangat deras di titik kapal tenggelam," katanya.
Dia menerangkan, arus bawah laut pada kedalaman laut 40 meter sangat deras, apalagi posisi kedalaman titik kapal tenggelam mencapai sekitar 100 meter dan berpalung.
Kemudian, Selat Sunda selain diapit oleh dua pulau besar, juga diapit oleh Samudra Hindia dan Samudra Pasifik yang memungkinkan arus air dari kedua samudra itu bertumbukan dan menimbulkan arus bawah laut yang sangat deras.
Namun posisi pergeseran KMP Bahuga Jaya yang telah karam itu, belum dapat dipastikan karena permukaan laut tidak rata yang memungkinkan pergerakan bangkai kapal sulit diperkirakan. "Radius pergeseran tidak dapat ditentukan, tapi yang jelas sudah tidak berada di posisi semula," ujar dia pula.
Hari ini pihaknya akan menggunakan peralatan milik Armabar TNI AL berupa tabung yang terhubung dengan selang ke permukaan laut. "Di dalam tabung dapat diisi orang, dan dapat melaporkan kondisi di dasar laut untuk mencari bangkai kapal itu," kata Saidar pula.
Dalam kecelakaan tenggelamnya KMP Bahuga Jaya itu tujuh orang meninggal dunia dan 206 lainnya selamat, sebagian berada di rumah sakit Bakauheni dan sebagian lainnya di Merak.
Jumlah kendaraan yang diangkut Bahuga Jaya saat itu sebanyak 78 unit, terdiri dari 10 sepeda motor, 22 kendaraan pribadi, 11 angkutan barang (mobil boks), 17 truk sedang dan 18 truk besar.