REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ternate, Maluku Utara (Malut), mengimbau warga setempat mewaspadai kemungkinan terjadinya banjir lahar dingin. Itu terutama warga yang tinggal di bantaran kali.
''Wilayah Ternate akan memasuki musim hujan. Karena itu, warga terutama yang tinggal di bantaran kali harus mewaspadai terjadinya banjir lahar dingin,'' kata Kepala BPBD Kota Ternate, Hasim Yusup, di Ternate, Jumat.
Apalagi, puncak dan lereng Gunung Gamalama saat ini banyak terdapat material lahar dingin akibat erupsi pada 16 September lalu. Jika terjadi hujan deras, material tersebut pasti akan terbawa arus ke wilayah Kota Ternate.
Ia mengatakan kali di Kota Ternate yang harus diwaspadai di antaranya kali Tubo, Maliaro dan Kali Togafo. Ketiga kali ini selalu menjadi alur aliran banjir lahar dingin setiap musim hujan. Itu seperti yang terjadi pada bulan Mei 2012.
Banjir lahar dingin yang melewati ketiga kali tersebut mengakibatkan sedikitnya lima orang meninggal dunia dan delapan orang hilang. Banjir lahar dingin menimpa rumah mereka yang terletak di bantaran kali.