REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon gubenur Joko Widodo (Jokowi) hampir dipastikan akan menggeser posisi Fauzi Bowo menjadi gubernur DKI Jakarta 2012-2017. Meskipun kemenangan ini baru diperoleh dari hasil quick count pemilihan kepala daerah DKI Jakarta.
Terkait dengan hasil quick count yang menempatkan Jokowi sebagai pemenang pemillu, Fauzi Bowo yang kerap disapa Foke hari ini bersilaturahmi di kantor Walikota Jakarta Utara, Rabu (26/9). Silaturahmi ini sebagai ajang Foke untuk berpamitan dengan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan pemerintah Jakarta Utara.
"Hari ini saya tidak akan memberikan pengarahan. Namun, saya hanya akan berpamitan. Saya tidak akan pulang kampung, karena kampung saya disni. Jadi saya akan tetap tinggal disini," kata Foke.
Dalam kesempatan ini, Foke meminta maaf kepada seluruh anggota PNS atas segala kekekurangan ketika menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta.
Selain itu, ia juga meminta agar para pejabat tetap menjalankan program-program yang ada secara profesional meskipun pemimpinnya berbeda.
Foke juga menambahkan hasil pemilu ini tidak ada kaitannya dengan hasil kinerja pemerintah provinsi. "Anda sudah bekerja keras selama lima tahun dan hasilnya nyata," kata Foke di depan para pegawai negeri sipil.
Dalam mengakhiri masa jabatan sebagai gubernur DKI Jakarta, Foke menyebutkan menyisakan anggaran sekitar 45,3 triliun. Selain itu, ia juga menyebutkan pendapatan per kapita penduduk Jakarta yang semakin membaik ketika masa jabatannya sebagai gubernur.
Disebutkan, sebelum ia menjabat sebagai gubernur pendapatan perkapita penduduk Jakarta sebesar 6300 USD dan sekarang naik menjadi 11 ribu USD. "Kalau kinerjanya nggak baik tidak mungkin akan mendapatkan hasil sebesar itu," ungkapnya.
Di akhir pertemuan ini, Foke menyempatkan untuk bersalam-salaman dan berfoto dengan para staf dan pegawai negeri sipil.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
