REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Wali Kota Solo Joko Widodo (Jokowi) bersama pasangannya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berhasil memenangi pemilu gubernur DKI Jakarta versi hitungan cepat. Jika hitungan manual KPUD DKI sama hasilnya dengan hitungan cepat dan pelantikan 8 Oktober 2012 mendatang, lalu bagaimanakah dengan Solo?
Wakil Walikota FX Hadi Rudyatmo (Rudy) akan naik menjadi Wali Kota, namun Jokowi masih meninggalkan beberapa perkerjaan rumah untuk calon suksesornya di Solo. Berdasar catatan Republika, ada sejumlah pekerjaan yang harus dituntaskan Wali Kota Solo. Seperti, masih tingginya angka kemiskinan di Kota Bengawan.
Berdasar catatan versi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah, sebanyak 133.600 jiwa warga miskin. Angka pengangguran juga belum turun.
Lalu lelang investasi Kebon Binatang Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ). Rencana ini sudah lama, dan berlangsung molor sehingga proses lelang tiada menemui titik terang. Salah satu penyebabnya, terkendala proses pemisahan aset TSTJ dar neraca aset pemkot.
Sarana dan prasarana, serta pelayanan Pemkot Solo juga belum optimal. Salah satu penyebabnya adalah, karena belanja pemkot belum memadai. Termasuk reformasi birokrasi belum terwujud. Ini terlihat dari neraca belanja langsung 32 %, sedang belanja tidak langsung 67 % dari total APBD.
Berdasar catatan, Jokowi selama menjabat wali kota belum berhasil menuntaskan relokasi warga yang tinggal di sekitar bantaran Sungai Bengawan Solo. Kegiatan pemindahan warga selama ini, baru mencapai 70 %.