REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Aburizal Bakrie (Ical) harus bekerja lebih keras meningkatkan elektabilitas dirinya. Pasalnya bila elektabilitas Ical tak juga terdongkrak menjelang Pemilu Presiden, bukan tak mungkin partai akan mengevalusi pencalonan dirinya. "Kalau survei tidak sesuai (harapan) baru kita evaluasi," kata Ketua DPP Partai Golkar, Yorrys Raweyai saat dihubungi Republika, Senin (24/9).
Yorrys menyatakan untuk saat ini Golkar belum akan mengevaluasi pencapresan Ical. Dia beralasan, pecalonan Ical sebagai presiden baru dilakukan pada dua bulan lalu saat Rapimnas ke-III Partai Golkar. Karena itu, Yorrys mengevaluasi elektabilitas Ical tanpa memberinya kesempatan lebih panjang merupakan ketidakadilan. "Peningkatan elektabilitas tidak bisa dilihat hanya dalam dua bulan," ujarnya.
Saat ini, menurut Yorris, seluruh mesin Partai Golkar masih bekerja keras mendongkrak popularitas dan elektabilitas Ical. Sas-sus Rapimnas ke-IV Partai Golkar akan mengagendakan evaluasi Pencapresan Ical juga dibantah Yorrys. Menurutnya Rapimnas ke-IV hanya akan membahas strategi pemenangan Golkar di Pemilu legislatif dan strategi caleg.
Sebelumnya, Ketua DPP Partai Golkar lainnya, Agus Gumiwang menyatakan evaluasi pencalonan Ical sebagai capres dari Partai Golkar di Pemilu 2014 masih mungkin terjadi. "Forum evaluasi itu ke depan sangat dimungkinkan," kata Agus.
Namun begitu, seperti halnya Yorrys Agus menyatakan tak setuju bila evaluasi pencapresan Ical dilakukan dalam waktu dekat. Hal ini menurutnya tidak adil karena penetapan Ical sebagai Capres baru saja dilakukan. "Apa yang bisa dievaluasi dalam waktu tiga bulan," kata Agus.
Menurut Agus, semua pihak harus memberi kesempatan kepada Ical dan tim suksesnya membuktikan kelayakan Ical diusung sebagai calon presiden. Terlebih pencalonan Ical di Rapimnas III Golkar tiga bulan lalu didukung 33 pengurus DPD I Golkar.
Para pendukung Ical saat itulah yang menurut Agus mesti bekerja keras menaikkan elektabilitas Ical. Ini penting sebagai tanggung jawab politik mereka atas ketua umum. "Biarkan evaluasi dilakukan DPP khususnya DPD Provinsi yang ketika itu selalu bersikukuh menetapkan Ketum jadi Capres lebih awal, serta Timses bekerja meningkatkan elektabilitas Pak Ical," kata Agus.
Berbeda dengan Yorris dan Agus, Ketua DPP Partai Golkar Hajriyanto Y. Tohari menyampaikan pencalonan Aburizal Bakrie sebagai calon presiden dari Partai Golkar sudah final. Ini karena saat penetapan Ical sebagai calon presiden di Rapimnas ke-III Partai Golkar tidak ada klausul untuk mengevaluasi. "Dalam keputusan Rapimnas itu (ke-III) tidak ada klausul evaluasi, apalagi perubahan," ujarnya.
Yang akan dilakukan Partai Golkar sekarang, kata Hajriyanto adalah berupaya meningkatkan popularitas dan elektabilitas Ical melalui kerja-kerja kekaryaan.