REPUBLIKA.CO.ID,TASIKMALAYA -- Banyaknya permintaan air bersih dari masyarakat akibat kekeringan membuat PDAM Tirta Sukapura Tasikmalaya kewalahan. PDAM hanya memiliki dua armada truk tangki air untuk menyuplai permintaan masyarakat. PDAM harus menjadwalkan pengiriman air untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan masyarakat.
PDAM Tirta Sukapura setiap harinya mengirim 40 ribu sampai 50 ribu liter air kepada masyarakat yang menderita kekeringan. Kondisi ini merepotkan dua armada tangki pengangkut air milik PDAM karena harus bolak-balik menyuplai ke berbagai daerah. Satu kendaraan hanya bisa menyuplai empat daerah kekeringan per harinya.
Selama musim kemarau tiga bulan terakhir, tercatat 146 permintaan masyarakat dari 72 wilayah yang berbeda di Kota dan Kabupaten Tasikmalaya. Wilayahnya cukup beragam, mulai dari terdekat hingga yang terjauh dari pusat kota, seperti Kecamatan Cigalontang, Tanjungjaya, dan Cipatujah. Untuk mengatur pengiriman air tersebut, PDAM telah membuat jadwal pengiriman.
Direktur Umum PDAM Tirta Sukapura Asep Nurjaeni menuturkan, dalam sehari setidaknya ada empat lokasi kekeringan yang dikirimkan air oleh PDAM. Lokasi tersebut umumnya daerah yang cukup parah kesulitan air, mulai dari permukiman, pesantren, masjid, hingga tempat umum milik masyarakat lainnya. “Bahkan, di beberapa lokasi, kami langsung berhadapan dengan masyarakat. Mereka langsung mengantre dan mengisi air dari tangki menggunakan jeriken-jeriken,” ujar Asep, Ahad (23/9).
Idealnya, untuk memenuhi semua permintaan air di wilayah Kota dan Kabupaten Tasikmalaya selama musim kemarau, setidaknya PDAM harus memiliki tujuh unit kendaraan tangki. Dua buah tangki milik PDAM yang dioperasikan saat ini berkapasitas 5.000 liter. Semula, kedua tangki ini guna memenuhi suplai air ke sejumlah depot air isi ulang kemasan.