REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak hanya Joko Widodo, Calon Gubernur DKI Jakarta terpilih versi quick count, Ahad (23/9), Basuki Tjahaya Purnama, menyambangi kediaman Jusuf Kalla (JK) di Dharmawangsa, Jakarta Selatan. Basuki atau dikenal dengan Ahok, datang bersama beberapa orang tim suksesnya sekitar pukul 15.20 WIB ke rumah JK.
Dia ingin mendiskusikan permasalahan Jakarta, terutama macet dan banjir, dengan mantan wakil presiden itu. Sekitar 15 menit pembicaraan mereka terbuka untuk media, namun kemudian menjadi pembicaraan tertutup saat seluruh media diminta keluar ruang pertemuan mereka.
Selama 15 menit tersebut, Ahok meminta pendapat JK tentang cara mengatasi macet dengan pembuatan jalan layang dan tol dalam kota. "Pembangunan jalan layang dan tol akhirnya akan menambah kendaraan, imbasnya nanti macet-macet lagi," ujar JK kepada Ahok.
Dalam hal itu, JK menyampaikan, tetap harus ada sistem untuk mengendalikan jumlah kendaraan di Jakarta. "Salah satunya adalah dengan mengendalikan subsidi bahan bakar minyak," ujar JK.
Ahok nampak memperhatikan dan bertanya lebih lanjut tentang hal-hal lain seperti banjir. JK mengatakan, tugas pemerintah adalah untuk mengubah paradigma masyarakat yang menganggap banjir adalah hal biasa.
Selain macet dan banjir, Ahok terlihat lebih fokus pada permasalahan pemukiman padat, kumuh dan desa-desa pinggiran kota. Ia bahkan sempat bertanya tentang cara penanganan nyamuk di permukiman kumuh.