Sabtu 22 Sep 2012 14:55 WIB

SBY akan Angkat Penistaan Agama di Sidang Majelis Umum PBB

Rep: esthi maharani/ Red: Taufik Rachman
Presiden SBY dan Wapres Boediono
Presiden SBY dan Wapres Boediono

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertolak ke New York, Amerika Serikat pada Sabtu siang (22/9). Kunjungan kerja selama delapan hari itu untuk menghadiri sidang majelis umum PBB.

Dari sejumlah agenda yang dibawanya, Presiden SBY akan membawa persoalan penistaan agama yang belakangan marak karena sebuah film.  "Muncul kembbali ketegangan antar-agama dan peradaban yang tentunya Indonesia memiliki tanggung jawab dan kewajiban moral," katanya saat memberikan keterangan pers di Bandara Halim Perdanakusuma, Sabtu (22/9).

Ia menegaskan akan mengajak ddan memikirkan upaya untuk mencegah munculnya penistaan agama di masa depan. Presiden SBY menyatakan akan mengusulkan dibentuknya semacam protokol internasional untuk mencegah dan menolak aksi penistaan agama.

"Untuk mencagah aksi yang bisa dikategorikan penistaan agama dari satu agama ke agama manapun dan berharap dunia bisa terjaga ketertiban dan keamanannya," katanya.

Seperti diketahui, film Innocence of Muslims telah menyulut kemarahan publik di sejumlah negara tak terkecuali Indonesia. Bahkan demonstrasi di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta sempat ricuh. Tak lama, kedubes dan sejumlah konsulat jenderal AS di tanah air ditutup.

Mengenai hal tersebut, Presiden SBY belum mau berkomentar. Staf khusus presiden bidang hubungan internasional, Teuku Faizasyah menolak memberikan komentar mengenai penutupan kedutaan dan konsulat jenderal AS. "Tidak semuanya harus dikomentari presiden," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement