REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 875 personel gabungan dari aparat kepolisian diturunkan untuk mengamankan aksi unjuk rasa di depan Kedubes AS, Jumat (21/9) sore. Jumlah itu untuk mengantisipasi konflik terkait gejolak massa yang menuntut mengadili pihak pembuat film 'Innocence of Muslims', yang dinilai melecehkan agama Islam.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, pengawalan pengamanan itu menyusul laporan demontrasi yang dilakukan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), di depan Kedubes AS sekitar pukul 15.00 WIB. "Laporannya ada sekitar 100 pendemo," kata dia kepada wartawan, Jumat (21/9).
Menurut dia, pendemo juga melakukan aksi jalan kaki di sekitar Simpang Monas. Mereka berorasi menyampaikan pernyataan tidak sukanya terhadap tayangan film tersebut. Pengamanan yang diturunkan pun dominan disiagakan dari petugas huru-hara, Sabhara, dan Brimob.
Rikwanto mengatakan, unjuk rasa ini merupakan yang kali keempat, terhitung sejak 14 September-19 September 2012. "Dari berbagai elemen massa di depan Kedubes AS," ujarnya.
Aksi protes pertama dilakukan sekitar 500 pendemo dari Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Jakarta,
Jumat(14/9) lalu. Kemudian, tiga hari berikutnya, aksi protes kedua dilakukan Forum Umat Muslim (FUI) yang berlangsung ricuh. Aksi terakhir, Rabu (19/9), digelar kelompok Pandu Keadilan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).