Selasa 18 Sep 2012 18:20 WIB

'Islam tidak Mengajarkan Anarkis'

  Perwakilan pengunjuk rasa dan petugas kepolisian melakukan negosiasi saat aksi unjuk rasa mengecam film anti Islam di depan Kedubes Amerika Serikat, Jakarta, Senin (17/9). (Aditya Pradana Putra/Republika)
Perwakilan pengunjuk rasa dan petugas kepolisian melakukan negosiasi saat aksi unjuk rasa mengecam film anti Islam di depan Kedubes Amerika Serikat, Jakarta, Senin (17/9). (Aditya Pradana Putra/Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ketua VI Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bogor, Fachrudin Soekarno, angkat bicara terkait unjuk rasa memprotes film 'Innoncence of Muslims'. Menurutnya menyampaikan aspirasi diperbolehkan dengan cara baik dan benar.

"Sampaikanlah dengan cara yang santun dan benar. Kita laik marah, tapi yang harus kita lawan adalah pelaku pembuat film tersebut, jangan terprovokasi hingga melukai orang lain. Islam tidak mengajarkan kekerasan," tuturnya di Bogor, Senin (17/9) kemarin.

Tak hanya di Kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta saja, aksi protes film yang melecehkan Nabi Muhammad SAW itu juga sempat terjadi di Kota Bogor, Ahad (16/9) kemarin. Sekitar 1.500 massa terdiri dari sejumlah organisasi masyarakat seperti HTI, MUI, Keluarga Muslim Bogor menggelar aksi damai mengutuk pembuataan film tersebut.

Aksi massa berlangsung damai, tertib dan lancar. Dalam aksi tersebut massa berorasi dan melakukan teatrikal menurunkan bendera Amerika Serikat dan menggantinya dengan bendera Khilafah Islamiah. (baca: MUI: Protes Film Anti-Islam Harus Santun).

Peluncuran film 'Innocence of Muslims' memicu demonstrasi di Timur Tengah, Eropa, hingga Asia. Sebagian besar aksi demo tersebut berujung dengan bentrokan. Akibatnya, beberapa orang dilaporkan tewas termasuk Duta Besar AS untuk Libya, Christopher Stevens.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement