REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH - Pemerintah Jerman membantu Pemerintah Provinsi Aceh sebesar 7,8 juta Euro untuk membangun pembangkit listrik geotermal atau panas bumi yang rencananya di kawasan Seulawah Agam, Kabupaten Aceh Besar.
"Bantuan ini dalam bentuk hibah. Bantuan ini untuk eksplorasi pembangunan listrik geotermal," kata A Rahman Lubis, staf ahli bidang ekonomi Gubernur Aceh, di Banda Aceh, Senin (17/9). Untuk eksplorasi tersebut, kata dia, saat ini sedang dalam proses penawaran kepada pelaksana. Hingga kini ada empat perusahaan penawar.
"Saya tidak bisa menyebutkan keempat perusahaan tersebut karena semuanya masih dalam proses," kata mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Aceh tersebut.
A Rahman menyebutkan, pembangkit listrik tenaga panas bumi yang akan dibangun di kawasan Seulawah Agam rencananya memiliki kapasitas 166 megawatt.
"Rencananya akan dibangun tiga pembangkit listrik, masing-masing dengan kapasitas 55 megawatt. Jadi, untuk membangun ketiga pembangkit listrik ini butuh investasi besar," katanya.
Menurut dia, untuk membangun pembangkit listrik panas bumi membutuhkan investasi mencapai tiga juta dolar Amerika Serikat per megawatt.
Jadi, untuk membangun seluruh pembangkit listrik panas bumi ini diperlukan dana mencapai 498 juta dolar Amerika Serikat. Sudah beberapa investor mengajukan penawarannya, kata dia.
"Kita berharap pembangunan pembangkit listrik panas bumi di kawasan Seulawah Agam ini terealisasi pada 2016, sehingga bisa membantu pasokan listrik untuk Aceh dan daerah lainnya," kata A Rahman Lubis.