REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU - PT Pertamina (Persero) Bengkulu meminta kepada pemilik stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di wilayah setempat menertibkan pegawainya yang tidak jujur.
"Kami banyak mendapat keluhan dari masyarakat bahwa banyak pegawai SPBU di daerah ini yang tidak jujur. Itu terutama dalam hal pengembalian uang saat mengisi BBM," kata Kepala Wira Penjualan Pertamina Bengkulu, Misbah Bakhori, Senin.
Ia mencotohkan saat masyarakat membeli premium atau solar seharga Rp 50.300 langsung dibulatkan menjadi Rp 51.000. Pegawai SPBU itu boleh saja mengambil kembalian uang konsumen. Tapi, hal tersebut sudah persetujuan konsumen dan tidak boleh langsung memotong dengan sistem pembulatan.
Selain itu, ada juga petugas SPBU yang main mata dengan konsumen menggunakan kendaraan tangki yang dimodifikasi. Sehingga, hal tersebut merugikan kosumen lain.
Petugas SPBU semestinya belaku jujur. Pegawainya harus menerapkan senyum, salam, sapa (3S). hal itu belum dibudayakan di SPBU di Bengkulu khususnya di Kota Bengkulu.
"Kami akan melakukan evaluasi Pasti Pas di seluruh SPBU di Bengkulu termasuk kesiapan uang receh untuk pengembalian konsumen," katanya.