Ahad 16 Sep 2012 01:57 WIB

Sikapi Film Anti-Islam dengan Cara Rasulullah

 Massa dari Hizbut Tahrir Indonesia berunjuk rasa mengutuk film anti Islam di depan Keduataan Besar (Kedubes) Amerika Serikat, Jakarta, Jumat (14/9).
Foto: Aditya Pradana Putra/Republika
Massa dari Hizbut Tahrir Indonesia berunjuk rasa mengutuk film anti Islam di depan Keduataan Besar (Kedubes) Amerika Serikat, Jakarta, Jumat (14/9).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Sumatra Barat mengharapkan umat Islam di Indonesia tidak menyikapi film 'Innocence of Muslims' dengan kekerasan. Meski film yang menghina Nabi Muhammad SAW dan umat Islam dunia itu, Ikadi berharap umat muslim mampu mengikuti jejak Rasulullah SAW dalam menyikapi dan menyelesaikan masalah.

Menurut Ketua Ikadi Sumbar, Erizal Ilyas, Islam adalah agama yang bersifat rahmat bagi seluruh alam. Karena itu yang harus dipahami adalah jika ada hal-hal yang menyimpang harus diluruskan dengan cara yang benar. Ia meminta umat Islam menyelesaikan konflik film anti-Islam itu dengan cara elegan.

"Belajar dari Nabi Muhammad SAW, beliau tidak pernah meluruskan sesuatu yang menyimpang dengan kekerasan, namun juga tidak membiarkan kemungkaran terjadi," katanyan dalam acara silaturahmi dan konsolidasi pengurus Ikadi se-Sumatra Barat yang dibuka Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno di Aula BKKBN, Padang, Sabtu (15/9).

Erizal berharap umat Islam tidak terpancing dan melakukan tindakan kekerasan menyikapi film tersebut. Karena itu, ia meminta pihak yang berwenang menutup akses terhadap film tersebut. "Namun, tentu saja yang sesat harus diluruskan dan yang salah harus dibenarkan," tegasnya.

Ia memahami, ada umat yang terpancing emosinya menyaksikan film tersebut. Namun tentunya harus disikapi dengan tenang dan tidak menimbulkan kekerasan agar tidak menimbulkan citra yang tidak baik terhadap Islam. Kepada umat lain, Erizal mengimbau untuk tidak menghina Islam karena siapa pun juga yang keyakinannya direndahkan pasti tidak akan mau menerima dan bereaksi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement