Sabtu 15 Sep 2012 18:58 WIB

Cegah Tawuran, Disdik Bogor Gelar Razia Gabungan

Himbauan stop tawuran
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Himbauan stop tawuran

REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR--Dinas Pendidikan Kota Bogor, Jawa Barat menggelar razia gabungan dengan aparat Kepolisian, Satgas Pelajar dan Gerakan penduli tawuran dan narkoba (Gapenta) dalam upaya mencegah terjadinya tawuran antara pelajar.

"Razia gabungan sudah dimulai sejak Jumat kemarin, ini akan dilakukan secara rutin dan berkala sampai waktu yang tidak ditentukan," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bogor, Dipendi Suhendri saat ditemui, Sabtu.

Dipendi mengatakan, razia dilakukan dititik-titik rawab terjadinya tawuran seperti di Jalan Pajajaran, Warung Jambu, Tugu Narkoba, Plaza BTM dan Terminal Bubulak.

Razia dengan melibatkan aparat kepolisian, Satgas dan Gapenta ini dilakukan dengan menempatkan petugas di sejumlah titik rawan tersebut. Bila terjadi aksi tawuran dapat dicegah dan ditidak tegas.

"Hasil razia kemarin, lima pelajar kita amankan karena kedapatan membawa senjata tajam. Lima pelajar ini prosesnya kita serahkan ke aparat kepolisian, apakah itu diberikan pembinaan atau diproses hukum," katanya.

Diakuinya, kasus tawuran di Kota Bogor, akhir - akhir ini mulai marak terjadi. Seperti di Simpang Warung Jambu, hampir setiap hari Jumat, terjadi tawuran antara pelajar SMK.

Dikatakannya, aksi tawuran didominasi oleh pelajar kalangan SMK yang sudah mempunyai musuh bebuyutan sesama SMK seperti SMK PGRI 2 dengan SMK Mekanika. "Umumnya setiap SMK ini punya musuhnya, jadi mereka sering terlibat saling serang karena masalah sepele sedikit aja," ujarnya.

Dijelaskannya, razia gabungan dengan aparat kepolisian tersebut dilakukan dengan harapan dapat menekan angka tawuran yang hingga kini mencapai 95 persen jumlahnya.

Selain menggelar razia, lanjut Dipendi, Disdik Kota Bogor telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah tawuran. Salah satunya dengan membentuk satgas gabungan yang melibatkan, aparat kepolisian, masyarakat dan juga sekolah dalam mengawasi tawuran.

"Kita juga sedang membuat aturan baru berupa sanksi tegas bagi sekolah ataun pelajar yang terlibat tawuran, seperti dikeluarkan dari sekolah hingga mencabutan izin sekolah bila sekolah tersebut sering terjadi tawuran," katanya.

Sementara itu, situasi di lapangan, dengan dikerahkannya aparat kepolisian di sejumlah titik rawan tawuran, selama Sabtu ini tidak terjadi tawuran pelajar. Petugas kepolisian terlihat berjaga-jaga disetiap titik dengan mobil patroli.

Ketua Satgas Pelajar, TB Muhammad Ruchjani mengatakan, mencegah tawuran tidak hanya menjadi kewenangan Dinas Pendidikan dan aparat Kepolisian. Namun, pihak sekolah harus bertanggungjawab untuk mengakomodir siswanya untuk tidak terlibar tawuran.

"Ketegasan pihak sekolah dalam menindak anak-anak didiknya yang terliba tawuran sangat penting untuk menekan angka tawuran yang jumlahnya kasusnya tahun ini mencapai 95 persen," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement