Sabtu 15 Sep 2012 16:52 WIB

'Innocence of Muslims' Cara Yahudi Permalukan Islam

Film Innocence of Muslims yang memantik kemarahan umat Islam. (ilustrasi)
Foto: .mstarz.com
Film Innocence of Muslims yang memantik kemarahan umat Islam. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Riau, H Mahdini menyatakan Film 'Innocence of Muslims', adalah Yahudi mencap Islam sebagai agama kekerasan. Karean itu, ia mengimbau umat Islam agar tidak terprovokasi melakukan tindakan anarkis terkait beredarnya film kontroversial tersebut.

"Silakan saja melakukan unjuk rasa, asalkan aspirasi disalurkan dengan damai," kata Mahdini di Pekanbaru, Sabtu (15/9).

Hal itu disampaikan Mahdini karena ia mendapat informasi sebuah organisasi massa akan menggelar unjuk rasa mengecam film tersebut, Ahad (16/9) esok. Ia berharap aksi tersebut bisa berlangsung dengan damai dan tak sampai mengganggu citra Riau yang sedang menjadi tuan rumah PON XVIII/2012.

Selain itu, ia juga meminta agar jangan sampai unjuk rasa tersebut diwarnai aksi anarkis karena hal itu akan mencoreng Islam sebagai agama yang menjunjung tinggi perdamaian. "Jangan sampai terprovokasi hingga melakukan pengrusakan, karena hal itulah yang diinginkan pihak tertentu, para Yahudi, agar bisa mencap Islam identik dengan kekerasan," katanya.

Ia juga meminta agar pemerintah segera mengambil aksi nyata untuk membendung penyebaran film tersebut lewat dunia maya. Film 'Innocence of Muslims' memancing banyak kecaman karena dianggap merendahkan Islam dan melecehkan Nabi Muhammad SAW. Seperti di Mesir dan Libya, kecaman dilakukan dengan protes ribuan demonstran.

Bahkan, aksi itu menewaskan Dubes AS untuk Libya dan tiga diplomat AS lainnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement