Kamis 13 Sep 2012 12:22 WIB

Kemarau Panjang, Sayuran Makin Mahal

Rep: lilis sri handayani/ Red: Endah Hapsari
Petani sayur memanen sawi di perkebunan khusus/ilustrasi
Foto: ANTARA
Petani sayur memanen sawi di perkebunan khusus/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Kekeringan akibat musim kemarau telah menyebabkan produksi berbagai jenis sayuran berkurang. Kondisi itupun akhirnya menyebabkan harga sayuran mengalami kenaikan.

Berdasarkan pantauan Republika di Pasar Baru Indramayu, Kamis (13/9), kenaikan harga di antaranya terjadi pada kangkung dari Rp 250 per ikat menjadi Rp 1.000 per ikat, dan kacang panjang dari Rp 5.000 per kg menjadi Rp 10.000 per kg.

Selain itu, terong dari Rp 2.500 per kg menjadi Rp 5.000 per kg, oyong (emes) dari Rp 4.000 per kg menjadi Rp 6.000 per kg, tomat dari Rp 4.000 per kg menjadi Rp 6.000 per kg, dan bawang putih dari Rp 12.000 per kg menjadi Rp 22.000 per kg. ''Ya hampir semua jenis sayuran harganya naik hingga 100 persen,'' ujar salah seorang pedagang sayuran, Idah.

Idah mengatakan, kenaikan harga itu terjadi secara bertahap sejak sepekan terakhir. Padahal, usai Lebaran Idul Fitri lalu, harga berbagai jenis sayuran sebenarnya cenderung turun.

Idah pun mengaku kondisi itu selalu dikeluhkan para konsumennya. Namun, dia tidak bisa berbuat apa-apa karena kenaikan harga sudah terjadi di tingkat bandar sayuran.

Idah menambahkan, selain harganya naik, pasokan sayuran dari bandar sayuran juga berkurang. Hal itu disebabkan seretnya pasokan dari para petani. ''Katanya petani banyak yang gagal panen karena kekeringan,'' tutur Idah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement