REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Pemerintah Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara, mengembangkan tanaman sagu sebagai pangan alternatif pengganti beras. Kepala Kantor Ketahanan Pangan Kendari Siti Ganef, di Kendari, Rabu (12/9), mengatakan, sagu bisa menjadi salah satu solusi mengatasi masalah keterbatasan pangan akhir-akhir ini.
"Sagu merupakan pangan lokal yang memiliki kandungan karbohidrat yang seimbang sehingga baik untuk kesehatan," kata Siti Ganef.
Selain itu kata dia kandungan serat yang cukup tinggi pada sagu cocok bagi warga yang menderita diabetes. "Selama ini warga Kendari masih mengandalkan beras sebagai pangan utama, sehingga pada kondisi tertentu, ketika beras langka di pasar, harganya melonjak," ujarnya.
Ia menjelaskan, selain sebagai pangan alternatif, pengembangan tanaman sagu dimaksudkan untuk mengurangi ketergantungan terus menerus warga terhadap beras. "Leluhur warga Sultra khususnya yang mendiami wilayah daratan, menjadikan sagu sebagai makanan pokok dalam bentuk penganan yang disebut 'sinonggi'," katanya.
Karena seiring perkembangan pertanian di Sultra, warga beralih dari pengonsumsi sagu menjadi pengonsumsi beras. Ganef mengatakan, Pemerintah Kota kendari telah mendorong warga di daerah itu untuk mengembangkan dan memperluas areal tanaman sagu.