Kamis 13 Sep 2012 08:15 WIB

Lokalisasi Ditutup, Eh Muncul E-Prostitusi

Rep: Amri Amrullah/ Red: Hafidz Muftisany
Situasi di lokalisasi Dolly, Surabaya.
Foto: Republika
Situasi di lokalisasi Dolly, Surabaya.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Terungkapnya bisnis prostitusi online atau e-prostitusi yang ditangani kepolisian Surabaya dinilai evolusi dari prostitusi ala 'Keyko' dari lokalisasi yang rencananya akan ditutup.

Pasalnya, modus e-prostitusi seperti yang diungkap Polrestabes Surabaya dengan menangkap bos besar Keyko (34 tahun) akan diikuti oleh beberapa bos dan mucikari lokalisasi, ketika wilayah mereka tersebut ditutup.

Sosiolog Unair, Bagong Suyanto mengatakan, e-prostitusi yang diungkap kepolisian Surabaya itu memberi contoh dan modus baru bagi kalangan mucikari. "Ini akan menjadi contoh bagi pengelola prostitusi di lokalisasi, bila penutupan lokalisasi seperti yang direncanakan Pemkot benar akan terealisasi," ungkap Dosen Sosiologi Unair ini kepada Republika.

Karena itu, ia meminta Pemkot Surabaya menyadari dampak penutupan lokalisasi nanti dan antisipasi bisnis prostitusi online cepat atau lambat. "Ini pasti akan menjadi contoh bagi mucikari lokalisasi. Dan dipastikan rencana menutup lokalisasi itu, akan membentuk jaringan baru bisnis baru," ujarnya. 

Bagong berkeras pilihan penutupan lokalisasi yang terus diwacanakan Pemkot Surabaya, belum tentu menyelesaikan masalah. "Pastinya bisnis seks online akan semakin berjamur bila penutupan lokalisasi ini terus tetap dilakukan," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement