Rabu 12 Sep 2012 21:24 WIB

Pemprov DKI Jakarta Gelar Apel Siaga Banjir

Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo sedang memberikan penjelasan saat diskusi dengan Redaksi Harian Republika di Jakarta, Jumat (3/8). Dalam penjelasannya Foke mengungkapkan sejumlah persoalan di DKI antara lain mengenai kemiskinan dan E-KTP.
Foto: Musiron
Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo sedang memberikan penjelasan saat diskusi dengan Redaksi Harian Republika di Jakarta, Jumat (3/8). Dalam penjelasannya Foke mengungkapkan sejumlah persoalan di DKI antara lain mengenai kemiskinan dan E-KTP.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar Apel Siaga Banjir 2012, Rabu, untuk mengetahui secara rinci persiapan dan kesiapan seluruh aparat Dinas Pekerjaan Umum dari tingkat pimpinan hingga operator pompa dan pintu air.

Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo di Jakarta, Rabu, mengatakan, musibah banjir merupakan persoalan serius serta menjadi perhatian utama Pemprov DKI Jakarta.

"Pemprov DKI bersyukur karena sejumlah pembangunan infrastruktur untuk mengantisipasi banjir di Ibukota telah rampung," kata Fauzi saat memimpin Apel Siaga Banjir 2012.

Beberapa, lanjut Fauzi, kesiapan lain unruk menghadapi musim hujan di Ibukota yakni bahan dan peralatan antara lain karung pasir, bahan bangunan, peralatan dump truk, mobil pick up, dan alat-alat berat.

"Persiapan antisipasi banjir di Ibu Kota pada 2012 jauh lebih baik dibanding tahun sebelumnya. Kami ngin menghapus anggapan yang menilai, Jakarta tanpa perubahan musim, pun banjir menjadi ritual tahunan,," ujarnya..

Fauzi mengungkapkan, Pemprov DKI belajar dari pengalaman pahit masa lampau saat banjir melanda Ibu Kota pada 2002 untuk memperbaiki berbagai kekurangan .

Foke berpesan agar personel, peralatan dan logistik di Posko Banjir siap selama 24 jam.

"Aparat Pemprov DKI Jakarta, termasuk warga harus diajak bersama menghadapi banjir, tanggap dan cepat bertindak melalui laporan via telepon di Posko Banjir, dan petugas jaga harus selalu siap siaga," paparnya.

Ia meminta petugas Pintu Air dan operator pompa terus berkoordinasi dengan BPBD Provinsi DKI Jakarta.

"Sistem peringatan dini yang terpasang di Depok dan bendungan Katulampa Bogor harus segera diketahui. Apabila tinggi air melampaui batas normal, segera infiormasikan kepada warga," pintanya. .

Ia menegaskan, tugas aparatur Pemprov DKI dalam mengantisipasi masalah banjir yakni mencegah terjadinya korban jiwa.

Penyelamatan warga diutamakan serta mencegah atau mengurangi sekecil mungkin hilangnya harta benda akibat banjir.

"Instansi terkait harus siap bekerja. Tiadak ada alasan fasilitas penanganan banjir belum berfungsi optimal atau kemampuan petugas yang ada terbatas," tegasnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement