REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maskapai penerbangan nasional, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, berencana membeli 50 unit pesawat baling-baling (turboprop) untuk melengkapi operasi anak usahanya, Citilink. Estimasi besaran dana yang disiapkan mencapai 20 juta dolar AS atau setara Rp 191,5 miliar.
"Sedang kami timang-timang. Akhir tahun ini rencananya memesan dua jenis, yaitu ATR dari Prancis, dan Bombardier Q400 dari Kanada," kata Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar, di Jakarta, kemarin. Kelima puluh pesawat tersebut untuk memperkuat pasar penerbangan di Tanah Air.
Pesawat turboprop memiliki kapasitas 60 - 70 tempat duduk. Membidik pencanangan Quantum Leap akhir 2015 mendatang, maka Garuda Indonesia sudah memiliki jumlah pesawat mencapai 244 unit. Jumlah ini lebih tinggi dari yang ditargetkan sebelumnya, 194 unit.
"Sepekan lalu kami sudah tunjuk Standard Chartered Bank sebagai penasihat keuangan (financial advisor)," ujar Emir. Berbagai sumber pembiayaan dipertimbangkan, misalnya obligasi (bond), deposito jangka menengah (MTN), atau right issues untuk memperkuat struktur pembiayaan perusahaan. Ke depannya, Garuda masih menunggu pertimbangan dari Standard Chartered.