REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas, Dedy Supriadi Priyatna, memaparkan, masih buruknya infrastruktur sanitasi di Indonesia disebabkan oleh banyak faktor. Pertama, adalah kurangnya anggaran dari pemerintah, karena dari kebutuhan anggaran ideal pengadaan infrastruktur sanitasi sebesar Rp 47.000 per orang per tahun.
"Saat ini pemerintah hanya mampu memenuhi sekitar Rp5.000 per orang pertahun," ungkapnya dalam pernyataan tertulisnya, kemarin.
Meski masih dinilai kurang, lanjut Dedy, jumlah anggaran tersebut mengalami peningkatan dari sebelumnya yang hanya Rp4.800 per orang pertahun. Dari total anggaran infrastruktur sanitasi sebesar Rp 56 triliun yang diperlukan selama kurun waktu 2009- 2014, pemerintah pusat hanya mampu menyediakan Rp 26 triliunnya saja.
Karena alasan tersebut, Bappenas berharap agar anggaran pengadaan infrastruktur sanitasi tersebut bisa terus bertambah. Hal ini dipandang perlu mengingat peran pemerintah daerah dalam pengadaan infrastruktur sanitasi selama ini sangat kecil.
Ditambahkannya, hingga saat ini baru satu daerah saja yaitu Ponorogo, yang berani mengalokasikan tujuh persen APBD nya untuk pembangunan infrastruktur sanitasi sedangkan selebihnya masih kecil.