REPUBLIKA.CO.ID,
JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik, mengatakan pemerintah tidak akan melakukan pembatasan bahan bakar minyak (BBM ) bersubsidi.
Ia mengungkapkan hal ini sulit dilakukan. "Belum karena susah," katanya pada wartawan Senin (10/9). "Karena itu, kita ingin lakukan penghematan saja."
Ia pun menegaskan kembali tambahan kuota tepa menjadi prioritas pemerintah. Menurutnya, pemerintah dan DPR RI sudah mengatur agenda rapat kerja khusus untuk pembahas hal ini.
"Kemungkinan pekan depan," tegasnya. "Saya sudah hitung kira-kira 40 juta kiloliter akan kurang untuk BBM bersubsidi.”
Ia mengatakan harga BBM bersubsidi yang sekitar Rp 4.500 membuat kuota BBM jenis ini jebol. Ia pun mensinyalir penyelundupan juga rentan karena harga yang tidak ekonomis ini.
Sebelumnya, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) mengatakan akan mengeluarkan beberapa aturan baru untuk menekan kuota BBM bersubsidi. Dari membatasi BBM subsidi 10 liter per kendaraan per hari, melarang BBM subsidi dijual di tol, serta melarang 40 jenis kendaraan menggunakan BBM jenis ini.