REPUBLIKA.CO.ID, KOTABUMI, LAMPUNG - Kawanan begal bersenjata api (senpi) masih merajalela dan tidak segan melakukan kekerasan terhadap korbannya sehingga kini meresahkan masyarakat Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung.

Warga masyarakat daerah itu yang pernah menjadi korban pembegalan, Senin (10/9), di Kotabumi, menyatakan sekelompok begal di daerah tersebut ada yang berjumlah 9 orang dan menggunakan 5 sepeda motor saat beraksi.

Bila ada sepeda motor bagus dan layak jual dikendarai melintas di jalan sepi, ujar korban yang meminta namanya dirahasiakan, kawanan begal akan melakukan pengejaran. Setelah dekat dengan korban, maka para begal itu akan menodongkan senjata api dan juga golok pada korban lalu merampas sepeda motor dan kemudian meninggalkan korban.

Demikian dikisahkan korban pembegalan yang mengalami pada Jumat (10/8) atau H-10 Lebaran lalu di Dusun Ulakdurian, Kampung Banjarabung, Kecamatan Abung Timur.

"Benar, pada hari itu memang ada sekelompok begal yang dilaporkan kepada pihak berwajib karena telah merampas sepeda motor jenis Vega ZR tahun 2009 di daerah tersebut," ujar jurnalis daerah itu, Sarnubi, seraya membenarkan jika masyarakat daerah itu sangat resah dengan aksi pembegalan.

Himpunan informasi dari sejumlah masyarakat setempat, Senin (3/9), ada warga daerah itu yang harus menjalani perawatan di RSUD Ryacudu, Kotabumi karena ditembak dan dibacok di bagian punggung oleh para begal. Keresahan mengenai pembegalan di Lampung Utara juga disampaikan oleh seorang twitter LKBN ANTARA Biro Lampung @antaralampung, yakni Muhamad Arifin pada Rabu (5/9).

Melalui akun @Arifin_abi, Arifin juga menyatakan kepada @DivHumasPolri @antaralampung @antaranews @Bandar_Lampung bahwa jalur Kotabumi-Bukitkemuning Lampung Utara seperti Texas, banyak begal bersenpi, apalagi jika malam hari.

Di hari itu juga, sekitar pukul 18.30 WIB, warga Kabupaten OKU Selatan, Provinsi Sumatera Selatan kehilangan satu unit motor bernomor polisi B 3931 BMF karena dibegal enam pemuda di tikungan kantor Kecamatan Kotabumi Selatan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika