REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Timur Pradopo mengatakan pihaknya telah mengamankan sejumlah alat bukti dalam peristiwa ledakan yang terjadi di Beji, Depok, Sabtu (8/9) malam. Menurut Kapolri, hingga saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan guna mendalami motif di balik terjadinya ledakan. "Kami juga tengah memintai keterangan kepada saksi-saksi," kata Timur, Ahad (9/9).
Berikut sejumalh barang bukti yang berhasil diamankan. Tiga buah granat berjenis nanas, manggis, dan asap; satu pucuk senjata bareta dengan 17 butir peluru; dua pucuk senjata enggran (jenis serbu) dalam bentuk masih rangkaian; 50 butir peluru kaliber 9,9 milimeter; 30 butir peluru 2,2 milimeter buatan Pindad; lima buah baterai 9 volt; serta satu laptop.
Selain itu, kepolisian juga berhasil satu buah telepon genggam, satu selancar (silincer) peredam senjata, enam buah switching dalam rangkaian, enam buah paralon 1/4 inci sudah terisi rakitan bom, bahan peledak jenis serbuk (black powder potassium, HP ledak, tool kit, gambar pejera, laras, dan magazine manual, satu unit detonator elektrik, dan kabel serabut tunggal.
Saksi-saksi tersebut adalah Nano Triawan (63 tahun), Wulandari (27 tahun), dan Lukman Faris (45 tahun). Nano dan Wulandari sendiri berlokasi tinggal di belakang TKP. Sementara Lukman merupakan pemilik tanah dan bangunan.