REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Menteri BUMN Dahlan Iskan berjanji akan mengupayakan untuk mengatasi penumpang di atas atap kereta rel listrik (KRL) jurusan Bogor-Jakarta seperti halnya KRL jurusan Tangerang-Jakarta dan Bekasi-Jakarta yang sudah bebas penumpang gelap.
"Kalau dulu semua jurusan itu ada yang naik di atas atap. Kini, jurusan Bekasi tidak ada lagi. Nah, belakangan ini yang jurusan Tangerang sudah tidak ada lagi. Tinggal satu jurusan, yakni Bogor," katanya.
Dahlan menerangkan untuk menghilangkan penumpang yang berada di atas KA diperlukan sosialisasi serta sikap dari masyarakat itu sendiri. Kendati demikian, ia terus berusaha untuk membenahi BUMN perkeretaapian tersebut.
"Memang, KRL memerlukan penanganan lebih khusus, misalnya apakah masih ada yang di atas KRL tersebut. Namun, satu tahap demi satu tahap akan diperbaiki," tuturnya.
Ia mengharapkan Kementerian BUMN dan Kementerian Perhubungan mengambil bagian untuk memperbesar PT KAI.
"Sudahlah kita tidak perlu melihat KAI itu di bawah Kementerian Perhubungan atau Kementerian BUMN. Yang pasti, rakyat tahunya ini kan pemerintah," ungkapnya.
Dahlan mengungkapkan acara 'Menembus Jarak, Merangkai Prestasi' merupakan penghargaan sekaligus prestasi yang diukir oleh PT KAI. Hal ini terlihat selama Lebaran 2012, terbukti seluruh karyawan KAI mengupayakan memberikan layanan yang terbaik.
Dalam acara yang sama, pakar komunikasi Effendy Gozali mengungkapkan inovasi yang berhasil dilakukan KAI merupakan janji dari Menteri BUMN Dahlan Iskan.
Dahlan pernah berjanji pada 15 Juli 2012, saat Lebaran para pengguna KAI akan lebih nyaman dan aman. Bahkan, semua calon penumpang akan mendapatkan tempat duduk.
"Dan, janji itu akhirnya terpenuhi. Kedua, janji delapan bulan kemudian bahwa di Pelabuhan Merak akan tertib dan tertib," tutur Effendy.
Artinya, sambung Effendy, yang perlu dicatat adalah bagaimana upaya KAI untuk menuju keberhasilan.
Ia mengibaratkan, KAI lebih hebat dari partai politik. Karena, partai politik manapun bisa mendapatkan tiket dari partai lain, namun belum tentu mendapatkan kursi di parlemen.
Namun, calon penumpang KA dijamin mendapatkan duduk dengan cara membeli tiket KAI.
"Yang kedua, KAI sebenarnya seperti sebuah negara. Jadi, yang menjalankan sedikit, tidak pakai banyak omong, tapi rakyat bisa duduk, bisa tidur nyenyak dan tujuannya pasti. Anak kecil pun tidak akan diomeli kalau ngantuk," ujarnya.