Rabu 05 Sep 2012 23:07 WIB

Nelayan Dumai Temukan Tapir Seberat 150 kg

 Dokter Hewan, Cahyo, memeriksa kesehatan Tapir (Tapirus Indicus) di Kebun Binatang gembiraloka Yogyakarta, Jumat (23/3). Untuk mencegah penularan penyakit, dilakukan pemeriksaan rutin untuk Tapir yang meliputi pemeriksaan mata, mulut dan kulit.
Foto: Antara Foto
Dokter Hewan, Cahyo, memeriksa kesehatan Tapir (Tapirus Indicus) di Kebun Binatang gembiraloka Yogyakarta, Jumat (23/3). Untuk mencegah penularan penyakit, dilakukan pemeriksaan rutin untuk Tapir yang meliputi pemeriksaan mata, mulut dan kulit.

REPUBLIKA.CO.ID, DUMAI, RIAU -- Warga nelayan di Kelurahan Tanjung Palas, Kecamatan Dumai Timur, Kota Dumai, Provinsi Riau menemukan seekor tapir seberat 150 kilogram yang tengah berenang di perairan, Rabu pagi.

Hewan langka yang dilindungi pemerintah tersebut memiliki tinggi 1,5 meter dan diyakini bukan berasal dari alam Dumai, namun diduga hewan tersebut berhasil lolos dari upaya penyelundupan melalui perairan.

Bakar, nelayan yang menemukan tapir tersebut mengaku melihat hewan dengan nama latin Tapirus Indicus itu sedang berenang ke tepian perairan yang berdekatan dengan areal kilang minyak PT Pertamina RU II Dumai.

Saat itu, ia hendak berangkat melaut menangkap ikan, namun belum begitu jauh bergerak dari pantai dilihatnya seekor tapir tengah berenang dari atas perairan.

"Bersama nelayan lainnya, tapir kami giring ke pantai dan secepatnya melaporkan hal ini ke pihak kelurahan dan kecamatan setempat," kata Bakar.

Tapir tersebut kini menjadi tontonan masyarakat setempat dan diletakkan di sebuah lapangan luas di sekitar kawasan Parit Sampan karena tergolong hewan yang jarang ditemui di kota yang memiliki kawasan hutan lindung.

Staf Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Kota Dumai, Ismail Hasibuan mengaku sudah turun ke lokasi penemuan dan melakukan pemeriksaan kesehatan tapir yang kini hampir stress dan diperlukan langkah evakuasi secepatnya.

"Hewan ini tidak membahayakan manusia dan langka yang harus dilindungi habitatnya. Kami sudah ke lokasi dan secepatnya akan berkoordinasi dengan balai besar untuk langkah evakuasi," katanya.

Pihaknya juga masih melakukan penyelidikan terkait asal munculnya keberadaan tapir yang memiliki populasi besar di Sulawesi tersebut bersama aparat pemerintah dan hukum setempat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement