REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Putri bungsu Ketua Ketua Komite Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jabar, Neneng Atiyatul Faizia, bernama Zahfa Fatiya Mubarok (2 tahun) diduga dibawa kabur pengasuhnya, Meta (25 tahun) pada Selasa (4/9) malam. Zahfa sendiri, pertama kali diketahui tidak kembali, sekitar pukul 20.00 WIB.
Dengan alasan membeli obat ke warung, Meta membawa Zahfa keluar rumah sekitar pukul 11.00 WIB. Pengasuhnya itu, menggendong Zahfa yang saat dibawa menggunakan pakaian merah. Namun, hingga kini Zahfa belum kembali ke rumahnya.
Suami Neneng, Husni F Mubarok saat ditemui di kediaman orang tuanya mengaku pada saat Meta membawa kabur buah hatinya, dia dan istrinya sedang tidak ada di rumah. Namun ada keponakannya. "Jadi sempat izin ke orang rumah beli obat ke warung, tapi sampai saat ini tidak kembali," kata Husni saat ditemui di Gang Abah Emod, Jalan Antapani 72 Cicaheum, Rabu (5/8).
Husni mengaku, saat dirinya hendak pulang, Ia mendapat kabar bahwa Zahfa hingga pukul 20.00 WIB belum pulang. "Akhirnya saya panik dan mencoba mencari tahu," katanya.
Di tengah perjalananan pencariannya, Husni pun mendatangi kediaman Meta pengasuhnya di Cicaheum- Bandung. Namun, tidak menuai hasil. Akhirnya, Ia pun melapor ke Polisi. "Saya langsung lapor," kata Husni yang merupakan ketua KNPI Jabar.
Saat ini dia dan aparat masih melakukan pencarian. Bahkan Meta yang berasal dari Garut berusaha dicari hingga ke kampung halamannya. Meta yang merupakan janda memiliki fisik berwajah putih dan rambut panjang. Saat itu, kondisi istri yakni Neneng tak kuat menahan isak tangis. Didampingi mertuanya Neneng terkulai lemas meski terlihat tegar. "Saya harap aparat segera menemukan anak saya dan saya yakin Zafha dapat kembali," kata Neneng.
Zahfa sendiri, memiliki ciri berkulit putih dan rambutnya ikal. Hilangnya Zahfa, banyak di-broadcast oleh pengguna blackberry. Ini dilakukan, untuk mempercepat proses pencarian.