REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN, Dahlan Iskan, meminta Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Awang Faroek Ishak, komitmen dengan ucapannya, yang bakal menyiapkan lahan pertanian hingga 100 ribu hektare untuk BUMN Pertanian. Pasalnya dari realita yang ada di lapangan, saat ini kementerian baru bisa diberi lahan seluas 10 ribu hektar saja.
"Saya minta komitmen Gubernur," tegasnya, Selasa (4/9). Menurutnya, meski percaya dengan Gubernur, ia menuturkan dirinya meminta keseriusan pemimpin Kaltim itu untuk membenahi komitmen para Bupati yang telah menyanggupi penyediaan lahan.
Masalahnya meski secara lisan sudah mengatakan kesungguhannya, Bupati di enam kabupaten yang tanahnya akan diserahkan pada BUMN justru banyak yang tidak konsisten. "Pas di cek ke sana ada tanah yang koordinatnya melenceng, ada juga yang malah dijadikan perkebunan sawit," jelasnya.
Ia pun mengaku, jika persoalan ini tidak bisa diatasi Gubernur, dirinya bakal mencari persawahan baru. Namun ia masih enggan menuturkan lokasi mana yang sudah dikaji. Karena takut hal yang sama menimpa lokasi baru.
Rencananya, lahan seluas 100 ribu hektare akan digarap PT Sang Hyang Seri, PT Pupuk Kaltim, dengan Pupuk Sriwijaya, dan PT Pertani. Bupati di Kalimantan Timur yang tidak dapat menyediakan lahan, antara lain Bupati Paser, Bupati Kutai Barat, Bupati Bulungan, Bupati Nunukan, serta Bupati Penajam Paset Utara.
Sementara itu, Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak mengaku telah berkoordinasi dengan Dahlan Iskan guna menyelesaikan persoalan ini. Ditemui seusai rapat dengan Menteri Perekonomian, Senin (3/9) malam, ia menyebutkan minimnya lahan hanya akibat tumpang tindih semata. "Sudah berangsur-angsur dibereskan," tegasnya. Menurutnya Dahlan juga sudah mengecek keberadaan lahan yang akan digunakan.