Selasa 04 Sep 2012 13:03 WIB

Gunung Anak Krakatau Bergejolak, Warga Diminta Waspada

Anak Gunung Krakatau
Foto: AP
Anak Gunung Krakatau

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG--Gunung Anak Krakatau menunjukkan peningkatan aktivitas signifikan dan berstatus waspada Masyarakat Bangka Belitung terutama di Kabupaten Bangka Selatan dan Pulau Belitung  daerah paling dekat dengan Gunung Anak Krakatau diimbau untuk selalu waspada terhadap gejolak gunung tersebut.

"Kondisi gunung tersebut masih dalam status waspada dan sempat beberapa kali memuntahkan lava pijar yang sangat membahayakan masyarakat di kawasan paling dekat dengan gunung tersebut," ujar Ketua Badan Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Babel, Kasmiri di Pangkalpinang, Selasa (4/9).

Ia mengatakan, jika luapan lava Gunung Anak Krakatau itu semakin besar maka luapan debunya akan sampai ke kawasan selatan Pulau Bangka dan Pulau Belitung. Akan tetapi, kata dia, sampai saat ini belum ada informasi langsung dari Pusat Vulkanologi dan Migitasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung terhadap kawasan Babel.

"Sebagai kawasan yang terdekat dengan gunung itu harus meningkatkan kewaspadaannya untuk mengansipasi terjadinya dampak bencana luapan gunung tersebut," ujarnya. Dia mengatakan, pemerintah sudah berkoordinasi dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di daerah rawan dampak bencana itu untuk ikut serta mengawasi perkembangan daerahnya.

Sementara itu, sebelumnya petugas Pos Pemantau Gunung Anak Krakatau aktivitas kegempaan Gunung Anak Krakatau yang saat ini berstatus "Waspada" tidak menimbulkan gelombang tsunami.

"Kami minta masyarakat pesisir dan nelayan tenang dan biasa melakukan aktivitas sehari-hari karena kegempaan Anak Gunung Krakatau tidak akan terjadi tsunami," ujarnya.

Ia mengatakan, Pusat Vulkanalogi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung menjamin aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau tidak menimbulkan gelombang tsunami.

Apalagi, katanya, kegempaan vulkanik, embusan, dan tremor itu relatif kecil karena statusnya "Waspada" atau level II.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement