Senin 03 Sep 2012 21:00 WIB

Kunjungan Wisman ke Indonesia Anjlok

Mari Elka Pangestu
Foto: umm.ac.id
Mari Elka Pangestu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada Juli 2012 anjlok dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Mari Elka Pangestu, di Jakarta, Senin (3/9) mengatakan, angka terbaru dari BPS menunjukkan bahwa jika dibandingkan dengan Juli tahun lalu, jumlah wisman yang datang pada bulan Juli 2012 mengalami penurunan -5,94 persen dari 745.451 menjadi 701.200.

Walaupun ada penurunan kunjungan wisman ke Indonesia pada Juli 2012, namun tetap masih terjadi pertumbuhan 5,4 persen Januari-Juli 2012 dibanding tahun lalu yang jumlahnya mencapai 4.577.510. "Dalam keadaan perlambatan perekonomian dunia pertumbuhan tersebut masih relatif baik," katanya.

Pihaknya tetap optimistis, target 8 juta wisman untuk tahun ini dapat tetap tercapai karena penurunan Juli antara lain disebabkan bertepatan jatuhnya bulan puasa. Masa itu diperkirakan mempengaruhi penurunan wisman dari Singapura, Malaysia, dan Timur Tengah.

Ia memperkirakan pada bulan-bulan yang akan datang, wisman dari negara-negara tersebut akan kembali meningkat terutama di saat libur menjelang akhir tahun. Sedangkan faktor perlambatan perekonomian Eropa salah satunya terindikasi dari penurunan wisman dari berbagai negara Eropa.

Menurut dia, hal tersebut harus dapat diantisipasi dengan menggalakkan promosi ke Eropa dan menawarkan paket yang menarik. "Salah satu contohnya antara lain keberadaan Paviliun dan promosi Indonesia selama 6 bulan di World Horticultural Floriade di Belanda yang diharapkan dapat berperan," katanya.

Penurunan wisman berdasarkan asal negara pada Januari-Juli antara lain yang harus juga menjadi perhatian khusus adalah Singapura dan UAE (2 persen), Belanda (6,1 persen) dan Taiwan (11 persen).

"Ini perlu dicermati lebih lanjut dan apakah memang lebih karena faktor perekonomian dalam negeri masing-masing atau ada peralihan ke pasar lain yang berarti Indonesia harus memperbaiki daya saing dari daya tariknya apakah melalui penyempurnaan infrastruktur dan meningkatkan promosi," tuturnya.

Data yang sama menyatakan, secara kumulatif antara Januari-Juli 2012 jumlah wisman yang mengalami pertumbuhan tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu adalah Mesir (32,5 persen), China (29 persen), Bahrain (17,8 persen), Filipina (13,1 persen), dan Thailand 10,8 persen).

Masih pada Juli 2012 pertumbuhan wisman tertinggi yakni Arab (22,95 persen), Rusia (14,53 persen), Jerman (13,3 persen), China (8,96 persen) dan Jepang (7,34 persen). Mari Pangestu tetap optimistis target 8 juta wisman tahun 2012 dapat tercapai.

Menurut dia, UNWTO memperkirakan pada periode Mei-Agustus akan ada sekitar 415 juta orang di seluruh dunia yang melancong. "Kita berharap meski terjadi penurunan di Juli, mudah-mudahan pada Agustus dan berikutnya akan kembali naik dan bukan hanya jumlahnya saja tapi kualitas wisman yang diukur dari lama tinggal (length of stay) dan besarnya pengeluaran juga akan meningkat," jelasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement