Ahad 02 Sep 2012 21:18 WIB

Mahfudz: Waspadai Misi Hillary

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Hafidz Muftisany
Menteri Luar Negeri AS, Hillary Rodham Clinton.
Foto: AP
Menteri Luar Negeri AS, Hillary Rodham Clinton.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Hillary Rodham Clinton akan mengunjungi Indonesia pada 3 September 2012 ini. Menurut Ketua Komisi I DPR, Mahfudz Siddiq, pemerintah Indonesia harus waspada terhadap misi yang dibawa isteri mantan Presiden AS, Bill Clinton ini.

"Kedatangan Menlu AS pasti akan terkait dengan keuntungan AS di Indonesia. Oleh karena itu, kita harus cermat dan mempertimbangan dengan matang apa misi yang dibawa Menlu AS," kata Mahfudz Siddiq kepada Republika, Ahad (2/9).

Mahfudz menambahkan masalah keuntungan AS di Indonesia bisa saja terkait dengan proses renegosiasi kontrak Freeport di Papua. Pemerintah Indonesia tentunya harus mempelajari dengan baik dan meresponnya demi keuntungan untuk bangsa Indonesia.

Pasalnya dengan kedatangan Menlu AS, pemerintah Indonesia dapat mempertanyakan dan melakukan negosiasi mengenai kepentingan nasional yang berkaitan dengan AS seperti Freeport. Juga dapat membicarakan mengenai kebijakan ekspor dan impor komoditas pangan antara AS dan Indonesia.

"Kalau hanya mendengarkan dan menerima permintaan dari AS, itu menunjukkan pemerintah nyaris tidak berdaya," ujarnya. Maka itu, DPR akan terus mengikuti setiap perkembangan dari pembahasan antara Menlu AS dengan Pemerintah Indonesia. Jika ada pembahasan terkait dengan kebijakan strategis dan substantif, lanjut politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, DPR akan menyampaikan pandangannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement