Sabtu 01 Sep 2012 23:18 WIB

Indonesia Perlu Kembangkan Wisata Kuliner Halal

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Karta Raharja Ucu
Aneka kuliner betawi
Foto: Resto Satoo Hotel Shangri-la
Aneka kuliner betawi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia sangat berpotensi menarik wisatawan domestik maupun internasional, khususnya wisatawan muslim. Karena itu, Indonesia disarankan mengembangkan wisata kuliner halal sebagai magnet bagi para wisatawan. Cara tersebut dinilai penting untuk meningkatkan daya saing pariwisata Indonesia dengan negara-negara tetangga.

"Kalau Singapura, Thailand, dan Malaysia saja sudah melakukan, masa Indonesia tidak," kata anggota Komisi IV DPR RI, Syaiful Tamliha kepada ROL, di Jakarta, Sabtu (1/8).

Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini mengatakan sudah sepatutnya Indonesia memiliki wisata kuliner halal. Lebih dari sekadar wacana, konsep wisata halal mesti disiapkan secara matang.

Pertama, kata Syaiful, mesti dijelaskan dahulu konsepsi halal di masing-masing daerah. Pasalnya tidak semua makanan nonhalal menurut Islam juga nonhalal menurut agama lain. Syaiful menawarkan konsep halal yang digunakan adalah konsep halal Islam.

Kedua, perlu adanya mekanisme kontrol ketat yang menjamin makanan yang disajikan benar-benar halal baik secara penyajian, maupun bahan baku. "Harus dikontrol secara berkala apakah benar-benar halal atau tidak," katanya.

Selama ini menurut Syaiful pemerintah kurang serius mengontrol peredaran makanan halal di Indonesia. Karenanya, ia berharap kontrol lebih ditingkatkan agar tidak sampai menjadi preseden buruk di kemudian hari.

Secara terpisah anggota Komisi X DPR RI, Venna Melinda menilai wisata kuliner halal akan memberi jaminan rasa aman bagi turis mancanegara, khususnya turis dari negara-negara Islam. Vena menawarkan wisata kuliner halal dibangun berdasarkan konsep makanan daerah. Hal ini mengingat Indonesia memiliki kekayaan kuliner yang beraneka ragam.

Dikatakan Venna, kuliner sudah menjadi daya tarik wisata sejumlah negara. Banyak turis mancanegara sengaja datang hanya untuk mencicip sajian khas sebuah negara. Persoalannya bagaimana Indonesia membangun citra sebagai negara pariwisata kuliner halal. "Promosi harus diperbanyak. Kita bersaing dengan Malaysia," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement