REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Wali Kota Banda Aceh Hj Illiza Saaduddin Djamal mengatakan wisata dan sertifikasi halal sudah menjadi kebutuhan masyarakat dunia.
"Wisata tidak bisa dipisahkan dengan kuliner. Dan kuliner halal sudah menjadi kebutuhan. Karena itu, wisata dan kuliner harus dipastikan kehalalannya. Ini dibuktikan dengan sertifikasi," kata Hj Illiza Saaduddin Djamal di Banda Aceh, Senin (5/9).
Hal itu disampaikan Hj Illiza Saaduddin Djamal pada sosialisasi peningkatan kapasitas wisata halal. Kegiatan tersebut diikuti 60 pengusaha restoran, rumah makan dan warung kopi.
Wali Kota juga menyebutkan, di negara-negara maju yang penduduknya minoritas muslim juga sudah menerapkan wisata halal. Mereka memahami pariwisata merupakan bisnis besar dan penyumbang pendapatan negara.
"Mereka yang bukan negara Islam sudah mulai menerapkan wisata halal. Apalagi Banda Aceh dan Aceh pada umumnya yang menerapkan syariat Islam. Karena itu, kita harus mampu menangkap peluang wisata halal ini," kata dia.
Kepada pelaku usaha kuliner dan pariwisata, Wali Kota mengajak mereka membangun komitmen menyajikan makanan halal sehingga semua wisatawan yang datang ke Banda Aceh merasa nyaman dengan wisata halal yang disuguhkan.
"Yang terpenting adalah komitmen. Karena itu, mari perbaiki serta menyempurnakan sesuai standar kehalalan sehingga kita memberi kenyamanan kepada wisatawan," kata Illiza Saaduddin Djamal.
Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan dan Pengawasan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banda Aceh Zainal Arifin mengatakan, sosialisasi peningkatan kapasitas wisata halal digelar untuk membangun dan mewujudkan wisata halal di ibu kota Provinsi Aceh tersebut.
Sosialisasi ini untuk memberikan pemahaman tentang wisata halal. Apalagi Aceh telah ditetapkan sebagai destinasi wisata halal.
"Karena itu, kami mengajak partisipasi semua pihak, termasuk pelaku usaha kuliner mewujudkan destinasi wisata halal tersebut," kata Zainal Arifin.