Kamis 30 Aug 2012 16:24 WIB

Pria Inisial MK Diciduk Densus 88 di Bandung

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-Teror Mabes Polri menangkap seorang pria bernama MK (27), penghuni rumah di Kompleks Klaster Pawenang Bina Harapan Arcamanik Kota Bandung, Kamis (30/8).

"Ya...Densus 88 menangkap seorang bernama MK, yang bersangkutan langsung dibawa ke Jakarta," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Martinus Sitompul di Bandung.

Martinus menyebutkan, operasi penangkapan yang dilakukan tim khusus anti-teror itu dilakukan pukul 08.30 WIB di tempat kerja MK yang merupakan seorang pegawai swasta.

Dari penangkapan tersebut, kemudian pukul 12.30 WIB dilanjutkan dengan penggerebegan dan penggeledahan sebuah rumah yang juga sebuah perusahaan software yang terletak di Kompleks Cluster Pawenang Bina Harapan di Arcamanik Kota Bandung.

Rumah yang dihuni MK tersebut tepatnya di Jalan Golf B4-26 Kompleks Bina Harapan Klaster Pawenang RT03/RW10 Kecamatan Arcamanik. Terkait ada atau tidaknya hubungan dengan penemuan granat dan sejumlah peluru di Jalan Natuna Kota Bandung, Martinus mengaku belum mengetahui secara rinci.

"Belum monitor pak, karena yang bersangkutan langsung dibawa ke Jakarta. Penyidikan dari Mabes Polri," katanya.

Sedangkan kepolisian Jabar dan Bandung melakukan back up dan pengamanan lokasi saat penindakan dilakukan. Selain itu juga tidak disebutkan barang bukti yang dibawa dari rumah yang digerebeg itu. "Kita hanya back up pengamanan wilayah pada saat penindakan ," katanya.

Sementara itu operasi penggeledahan rumah di Arcamanik Kota Bandung itu dilakukan tim Densus 88 lengkap dengan seragam operasinya dengan menggunakan penutup kepala hitam-hitam. Sejumlah personil melakukan penjagaan dengan senjata laras panjang lengkap. Lokasi tersebut dibersihkan atau dikosongkan dalam radius puluhan meter.

Personil Polsek Arcamanik dan Polrestabes Bandung lengkap dengan kendaraan operasinya berjaga-jaga di lokasi tersebut, mencegah warga masuk ke lokasi itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement