Jumat 31 Aug 2012 02:07 WIB

Mereka Selamat Setelah Tiga Hari Mengapung di Lautan

Nyaris tenggelam/ilustrasi
Foto: telegraph.co.uk
Nyaris tenggelam/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN---Sembilan anak buah kapal tugboat HK 01 yang menarik tongkang batubara RM 3002, selamat setelah tiga hari terombang-ambing di tengah laut karena kapal bocor dan nyaris tenggelam.

Kapten Kapal HK 01 Arpan Harapah di Banjarmasin, mengatakan, kebocoran kapal diduga akibat cuaca buruk disertai gelombang besar yang menerjang kapal sehingga pipa pecah dan air merendam mesin kapal.

Dalam waktu singkat, kata Arpan, kapal menjadi oleng sehingga seluruh anak buah kapal meloncat ke tongkang batubara yang bermuatan delapan ribu metrik ton batubara.

"Begitu kapal bocor saya langsung mengelilingi tongkang sehingga anak buah bisa meloncat ke tongkang tersebut untuk menyelamatkan diri," katanya.

Menurut Alpan, kapal yang menarik tongkang tersebut mulai berangkat dari Ampah Provinsi Kalimantan Tengah pada Senin (26/8) dengan tujuan Cigading Merak Banten.

Pada saat akan berangkat, kondisi cuaca cukup baik, sehingga tidak terjadi persoalan berarti dalam perjalanan dari Kalteng menuju Kalimantan Selatan.

Cuaca buruk mulai terjadi, pada saat kapal memasuki wilayah di 35 mil dari daerah Matalayur Muara Taboneo Tanah Laut Kalimantan Selatan, dan saat itu pipa kapal bocor dan merendam mesin.

"Karena mesinnya terendam kapal pun oleng, sehingga langsung berinisiatif mengitari tongkang untuk menyelamatkan anak buah kapal," katanya.

Sejak kejadian tersebut, tambah dia, selama tiga hari kapal terombang-ambing di laut sambil menunggu bantuan.

Pada Rabu (29/8) datang pertolongan yaitu tugboat Karya Agung dan Ewis yang langsung melakukan evakuasi terhadap kapal tersebut.

Setelah melakukan perjalanan selama 12 jam, akhirnya kapal bisa dikandaskan di sekitar Pulau Kembang Kabupaten Barito Kuala dan kini sedang dalam proses perbaikan.

Saat ini kondisi seluruh awak kapal cukup baik, dan sedang menunggu perbaikan kapal untuk kembali berlayar ke tempat tujuan.

Dalam beberapa tahun terakhir, di perairan wilayah Kalimantan Selatan sering terjadi tabrakan, baik itu sekala besar maupun kecil.

Sebelumnya, kapal penumpang juga terbakar setelah bertabrakan dengan tongkang batu bara, begitu juga dengan kapal kargo yang membawa puluhan tumpukan peti kemas juga tenggelam setelah tabrakan dengan tongkang batubara.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement