REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktifis lingkungan World Wildlife Fund (WWF) prihatin dan menyayangkan matinya orangutan yang terbakar di Kalimantan Barat. Ini setelah kondisi hewan yang dilindungi tersebut sebelumnya sempat membaik.
"WWF prihatin dan tentunya menyayangkan. Semestinya itu tidak perlu terjadi," kata Koordinator Konservasi WWF-Indonesia, Chaerul Saleh, di Jakarta, Kamis.
Chaerul mengatakan tadinya orangutan jantan yang berusia sekitar 16-17 tahun itu diharapkan segera sembuh setelah dipindah ke fasilitas Pusat Rehabilitasi dan Konservasi Internasional Rescue.
Kronologis kejadian terbakarnya orangutan tersebut berawal dari usaha masyarakat mengusir orangutan yang memasuki perkebunan mereka pada Ahad (26/8). Lokasinya di Kampung Parit Wadongkak, Desa Wajok Hilir, Pontianak, Kalimantan Barat.
Berbagai upaya sudah dilakukan termasuk melaporkan ke Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) setempat yang berusaha membius orangutan untuk dievakuasi. Tapi, upaya tersebut tidak berhasil.
Masyarakat berinisiatif mengasapi dengan menggunakan api. Tapi, malah pohon kelapa ikut terbakar dan turut membakar orangutan tersebut.