REPUBLIKA.CO.ID, CIBINONG – Jumlah Dokter yang bertugas melayani warga melalui Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kabupaten Bogor sama sekali belum memadai.
Tercatat, dari total Puskesmas di Kabupaten Bogor sebanyak 103 Unit, dibutuhkan 298 dokter baik umum dan spesialis untuk menempatinya.
Namun faktanya, jumlah dokter yang bertugas di 40 Kecamatan hanya ada 209. Ini artinya, 89 dokter masih dibutuhkan untuk memenuhi standar pelayanan Puskesmas.
Kasi Kepegawaian Dinkes Kabupaten Bogor, Nellyati, mengatakan Dinkes sudah mencoba merekrut dokter untuk mengisi kuota yang tersisa. Namun menurut Nelly, jajarannya sulit mendapatkan dokter untuk mengabdi di Puskesmas karena minim peminat.
Ia mencontohkan, untuk tahun ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor membuka 29 lamaran. Tapi yang mengajukan diri untuk bergabung hanya 14 orang. "Itu pun setelah diterima, empat orang diantaranya memutuskan keluar," kata Nelly kepada ROL, Rabu (29/8) siang.
Nelly mengungkapkan, minimnya minat dokter mengabdi pada masyarakat melalui Puskesmas ini kerap ditemui setiap tahun pembukaan lamaran. Menurutnya, banyak dari dokter umum yang telah diterima ini mengundurkan diri setelah mengetahui akan ditempatkan di daerah terpencil.
Misalnya, seperti yang terjadi pada penerimaan dokter umum tahun ini. Empat dokter yang mengundurkan diri urung mengemban tugasnya karena enggan bertugas di daerah pelosok.
Sebanyak 17 Pukesmas yang berada di lokasi terpencil dikategorikan 'Sulit Dijangkau'. Kebanyakan dari angka ini berada di wilayah Bogor barat. "Kemarin, yang empat ini keluar karena kaget dengan jarak tempuh dan kondisi di daerah terpencil tersebut," tutur Nelly.