Rabu 29 Aug 2012 17:30 WIB

Bandung Lebih Butuh LRT Dibanding MRT

Rep: Lingga Permesti/ Red: Hafidz Muftisany
Mass Rapid Transit (ilustrasi)
Mass Rapid Transit (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pengamat transportasi dari ITB, Ofyar Tamin menyatakan, Bandung lebih membutuhkan Light Rail Transit (LRT) dibanding Mass Rapid Transit (MRT). Pasalnya, MRT itu proyek besar dengan perawatan yang besar pula, sehingga, masyarakat harus merogoh kocek lebih dalam untuk menggunakan fasilitas MRT.

"Karena saat harga moda transportasi baru itu mahal, penumpang tak akan memilihnya dan kembali menggunakan transportasi pribadi. Padahal alasan dibangunnya MRT itu untuk mengalihkan masyarakat yang menggunakan transportasi pribadi ke transportasi umum,"jelasnya.

Sebelumnya, Komisi C Ahmad Kuncaraningrat mengatakan, diperlukan sumber daya manusia yang terampil dan menyadarkan masyarakat akan pentingnya transportasi massal ini. MRT ini, katanya, harus terintegrasi dengan transportasi daerah.

MRT ini sendiri direncanakan dibangun sepanjang 11 kilometer dari Jalan Ir.H.Dhuanda (Dago) ke Pasir Luyu. Saat ini, MRT masih dalam tahap pra Feasibility Study (pra FS). Namun ditargetkan pada akhir 2012 prosesnya sudah sampai tahap dimulai FS dan selesai sebelum akhir tahun dengan biaya senilai empat triliun Rupiah. Kemudian, akan diperluas cakupannya hingga ke wilayah sekitar kota Bandung seperti Bandung raya, Kabupaten Bandung Bandung Barat, Cimahi, dan Sumedang.

Pembangunan MRT ini akan melibatkan kerjasama Pemprov Jawa Barat dengan konsorsium swasta dalam dan luar negeri yaitu Panghegar Group dan BUMN asal China, China National Machinary Corporation (CMC Imp & Exp Corp) untuk pengembangan teknologi dan pembiayaan MRT.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement