REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hari ini DPR menggelar sidang paripurna dalam agenda hari ulang tahun DPR ke-67. Ketua DPR Marzuki Alie menyampaikan pidato dengan tema "Respon DPR terhadap Tuntutan Masyarakat".
Judul ini tak berlebihan disampaikan karena nampaknya tuntutan masyarakat terhadap wakilnya lebih banyak menuai kekecewaan dibandingkan kebanggan.
Wakil Ketua Komisi VI DPR, Aria Bima mengatakan momentum hari lahir DPR yang jatuh pada Rabu (29/8) berlangsung dalam suasana sinisme kronis masyarakat. Baik itu terhadap kinerja kelembagaan DPR mau pun pameran tidak simpatik beberapa anggota dewan terhadap kondisi masyarakat.
''Namun kita tidak boleh terjebak pada pola pikir fatalistik. Misalnya mendorong untuk merobohkan gedung atau membubarkan DPR,'' ujar dia.
Momentum hari lahir, lanjutnya, harus menjadi saat yang tepat bagi DPR untuk melihat kembali sejarah dan kinerja yang telah dilakukan hingga saat ini. Dari sisi kelembagaan mau pun per orangan untuk dapat mengoptimal kinerja ke depan. Apalagi, sebagai institusi demokrasi keberadaan DPR merupakan sebuah keniscayaan.
''Memang masalahnya adalah bagaimana dapat meningkatkn kualitas kinerjanya. Lebih spesifik lagi, dari mana memulai pembenahannya? Dari sistem atau iklim budaya politiknya? Itu tantangan kita ke depan,'' pungkas politisi PDI Perjuangan tersebut.