Rabu 29 Aug 2012 13:20 WIB

Konsumsi Pertamax Naik 150 Persen

Rep: Afriza Hanifa/ Red: Hafidz Muftisany
 Konsumen mengisi BBM jenis Pertamax di sebuah SPBU.
Foto: Antara/Reno Esnir
Konsumen mengisi BBM jenis Pertamax di sebuah SPBU.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Selama arus mudik, konsumsi Pertamax Jateng meningkat 100 hingga 150 persen. Peningkatan terjadi sejak penerapan stiker BBM non-subsidi pada kendaraan dinas.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jateng, Teguh Dwi Paryono. Menurutnya, dibanding BBM jenis lain, konsumsi pertamax yang mengalami kenaikan drastis. "Lebaran, pertamax naik 100 sampai 150 persen. Solar turun. Premium cuma naik 40 persen," ujarnya kemarin (28/8).

Teguh mengatakan, kenaikan pertamax tersebut menunjukan efektifitas penggunaan stiker larangan penggunaan BBM subsidi pada mobil dinas. Saat ini, kata Teguh, terdapat 70 ribu kendaraan dinas yang telah menempel stiker tersebut.

"Sekitar 70 ribu yang sudah pasang stiker se Jateng, baik mobil dan motor dinas. Mereka pakai pertamax. Bukan hanya kendaraan dinas, mobil mewah kan juga sekarang malu pakai subsidi, mereka pakai pertamax sekarang," tuturnya.

Penerapan stiker non-subsidi tersebut, kata Teguh, terus diawasi pelaksanaannya. Jika ada pejabat yang menyelewengkan stiker, akan diberi hukuman. Jika terdapat SPBU yang tak patuh, akan dihentikan pasokannya.

"Diberi peringatan, kalo bandel ditarik. Kalo pom yang bandel, DO (delivery order) nya ditahan," ujarnya.

Aturan stiker non subsidi tersebut baru diterapkan mobil pejabat di pemprov Jateng. Stiker tersebut belum diterapkan di Kabupaten/Kota.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement