REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Rencana produksi masal mobil listrik PT Sarimas Ahmadi Pratama, Depok pada bulan Agustus 2012 harus mundur akhir tahun ini. Menteri BUMN, Dahlan Iskan, mengatakan mobil tersebut masih butuh perombakan dari berbagai hal. Dia menuturkan, Direktur Utama dari perusahaan perakit mobil tersebut, Dasep Ahmadi, tentunya mempunyai ketidakpuasan atas hasil akhir kendaraannya itu.
"Saya meminta Dasep untuk membuat daftar kekurangan mobil listriknya terlebih dahulu," kata Dahlan di depan gedung Balairung Universitas Indonesia, Selasa (28/8).
Dahlan juga menjelaskan, tentu wajar bila Dasep merasa ada yang kurang dengan mobilnya tersebut. Karena itulah, Dahlan meminta Dasep melihat ulang mobilnya tersebut dan kembali mencocokan lagi dengan komentar-komentar orang yang telah menguji kualitas mobil tersebut. "Mobil ini harus disempurnakan, dan nantinya penyempurnaan kali ini akan menjadi prototype akhir sebelum diproduksi masal."
Selain menjelaskan mengenai program perbaikan mobil listrik itu, Menteri BUMN tersebut juga menyebutkan kalau dia sudah meminta Dasep untuk merakit kembali tiga unit yang baru. Meskipun tanpa perombakan jenis, namun Dahlan mengimbau agar nantinya ketiga kendaraan itu adalah hasil akhir yang siap pakai.
Sedangkan Dasep sendiri membenarkan, mobil hasil buatan perusahaanya masih jauh dari kesempurnaan. Dia pun akan terus melakukan perbaikan secara bertahap agar prototype akhir dapat lebih maksimal. "Salah satu perbaikannya adalah dari segi tata ruang penempatan mesin," kata Dasep.
Mobil yang awalnya belum mempunyai mesin pendingin ini, menurut Dasep, kini sudah tidak menjadi masalah. Karena Air Conditioner mobil telah dipasangkan. Dasep sendiri menyebutkan, mobil ini akan segera selesai pada akhir tahun ini. Dasep tidak menargetkan penyempurnanya dalam jangka dekat, lantaran masih perlunya proses perombakan secara berangsur. "Namun, maksimal akan selesai bulan Desember," katanya.