Rabu 29 Aug 2012 04:07 WIB

Wuih, Tas Kulon Progo Ini Laris Manis Hingga ke Singapura

Tas pandan/ilustrasi
Foto: bisnisukm.com
Tas pandan/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO---Perajin tas berbahan baku pandan di Kecamatan Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai banyak permintaan pascalebaran 2012.

"Permintaan satu minggu sebelum dan setelah Lebaran sempat sepi. Tapi mulai Senin (27/8) kemarin permintaan mulai ramai terutama permintaan dari Bali dan Jakarta," kata pemilik showroom "Dea Craft" Susilo.

Ia mengatakan, permintaan tas pandan ke Bali tiap bulan mencapai 1.000 piece. Begitu juga permaintaan ke Jakarta dan Medan.

"Dalam waktu dekat ini, kami akan melakukan pengiriman tas ke Bali sebanyak 1.000 pieces dengan harga berkisar Rp 30.000 hingga Rp 50.000 per piecesnya. Kami juga melayani pasar lokal seperti Pasar Beringharjo," kata Susilo.

Selain melayani pasaran lokal, kata dia, "Dea Craft" juga melayani permintaan pedagang dari Malaysia dan Singapura. Permintaan mereka, masing-masing 1.000 piece per bulan. "Kami juga mengirim barang tas pandan ke Singapura dan Malaysia melalui pihak ketiga. Permintaan dari kedua negara ini, tiap tahunnya terus mengalami peningkatan," kata dia.

Ia mengatakan, untuk memproduksi tas pandan, dirinya dibantu sedikitnya 50 orang baik yang membuat tampar pandan, menganyam hingga mempercantik tas yang sudah jadi.

"Untuk yang membuat tampar pandan upahnya Rp 5.000 per kilogramnya, sedangkan untuk yang mengayam tas Rp 6.000 per pieces. Kalau permintaan banyak dan harus dikerjakan dalam waktu cepat, kami memberikan tambahan," kata dia.

Bahan baku pandan, kata dia, dirinya membelinya dalam bentuk pandan mentah yang belum diolah dengan harga Rp8.000 per kilogram. Bahan baku pandan didapatkan dari Kabupaten Bantul dan Tasikmalaya, Jawa Barat.

"Saat ini, untuk mendapatkan bahan baku termasuk mudah meski harganya mahal. Setiap bulan, kami membeli satu truk pandan yang kemudian diolah menjadi tampar kemudian dianyam menjadi tas," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement