REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Biro Perekonomian DKI Jakarta menyatakan harga kebutuhan pokok pascalebaran mengalami penurunan dan cenderung stabil.
Penurunan terjadi pada semua komoditi pangan, baik eceran maupun harga grosiran. Hal yang sama terjadi pada komoditas cabai merah.
“Penurunan harga mencapai 2,27 hingga 5,62 persen. Penyebabnya karena penurunan permintaan secara eceran,” ujar Kepala Bagian Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan Biro Perekonomian DKI, Pujiono, Senin (27/8).
Begitu pun dengan harga grosiran di pasar induk, seperti Pasar Induk Kramat Jati (PIKJ). Selain itu, aktifitas pedagang juga kurang optimal karena rutinitas mudik.
Namun, ketersediaan cabai merah terpantau aman. Meskipun terjadi penurunan pasokan dari luar Pulau Jawa.
Stok kebutuhan pokok lainnya, yakni beras, juga dijamin aman. Hingga 8,5 bulan ke depan, persediaan beras oleh Bulog, Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), dan food station memastikan pasokan untuk wilayah Jakarta tidak akan mengalami hambatan.
Adapun harga beras pascalebaran cenderung stabil dan terjadi penurunan hingga 1,15 persen. Namun, penurunan pasokan terjadi pada komoditas sayur mayur.
Puji mengungkapkan, hal itu terjadi disebabkan permintaan pasar yang menurun. Dan aktivitas pedagang sayuran yang belum kembali optimal sesudah lebaran. "Banyak yang masih mudik, jadi di beberapa pasar sayuran tidak sebanyak biasanya. Tapi secara historis, akan kembali normal sesudah arus balik," ujar dia.